Gugah Kesadaran Siswa Sejak Dini, KB TK Al Muslim Gandeng FKM Unair Surabaya Rayakan Hari Cuci Tangan Sedunia


Gugah Kesadaran Siswa Sejak Dini, KB TK Al Muslim Gandeng FKM Unair Surabaya Rayakan Hari Cuci Tangan Sedunia CUCI TANGAN - KB TK Al Muslim Waru, Sidoarjo menggandeng Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Unair Surabaya untuk merayakan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia (HCTPSS) dengan berbagai kegiatan, Jumat (14/10/2022).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Saat ini belum banyak diketahui masyarakat, jika setiap 15 Oktober diperingati Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia (HCTPSS). Hal ini, untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya mencuci tangan dengan sabun.

Penetapan itu, bukan lantaran adanya wabah covid-19 sehingga hari ini diperingati sebagai hari cuci tangan. Akan tetapi, memang sejak beberapa tahun silam tanggal 15 Oktober diperingati sebagai Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia.

Kepala KB TK Al Muslim, Siti Aminah menggandeng Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Unair Surabaya untuk merayakan HCTPSS itu. Kegiatan ini agar siswa mendapat penjelasan yang lebih banyak dari sumber belajar yang lain.

"Sekaligus agar siswa lebih memahami manfaat dan akibat dari cuci tangan. Harapannya perayaan HCTPSS 2022 ini memberikan dampak positif kepada siswa, guru dan civitas di lingkungan KB TK Al Muslim dalam mengkampanyekan dan menerapkan pembiasaan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) melalui mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir," ujar Kepala KB TK Al Muslim, Siti Aminah kepada republikjatim.com, Jumat (14/10/2022).

Dalam acara itu, salah satunya dihadiri Dosen Kesehatan Gizi, FKM Unair, Qonita Rachmah. Qonita mengaku senang mendapat kesempatan berkolaborasi dengan KB TK Al Muslim dalam merayakan HCTPSS. Kegiatan ini sekaligus memberikan edukasi cuci tangan kepada siswa siswi KB TK Al Muslim.

"Kami juga berharap bisa berkolaborasi dengan jenjang sekolah yang lain," pintahnya.

Sedangkan dosen Kesehatan Lingkungan, FKM Unair, Zida Husnina menjelaskan manfaat cuci tangan. Diantaranya agar tangan bersih, membebaskan tangan dari kuman dan bakteri, menghindari masuknya kuman ke dalam tubuh serta menurunkan penyebab diare.

"Termasuk dapat mencegah infeksi kulit, mata dan cacing yang tinggal di dalam usus," tegasnya.

Selain itu, terdapat 6 mahasiswa FKM memberi pretest dan postest kepada siswa KB TK Al Muslim berupa gambar yang dipandu Eka dan Hila. Para siswa diminta memberi stiker pada jawaban yang dipilih. Lebih menarik lagi para siswa diajak bereksperimen. Yakni merica yang digambarkan sebagai kuman dimasukkan ke dalam wadah yang berisi air lalu dicelupkan jari.

"Hasilnya sampai ada yang siswa KB yang menangis karena kumannya nempel pada jarinya. Lalu jarinya diberi sabun terus dicelupkan ke dalam wadah itu, ternyata kumannya minggir semua," paparnya.

Sementara tidak kalah serunya para guru berkolaborasi dengan siswa performance teatrikal yang berjudul Si Bun. Penampilan ini diperankan ustazah Mudji menjadi kuman, ustazah Atiek menjadi sabun (sibun), ustazah Murti menjadi ibu dan shakila menjadi anaknya. Mereka menceritakan seorang anak selesai bermain langsung makan tanpa cuci tangan hingga mengakibatkan sakit perut dan si kuman kegirangan. Kemudian, si Kuman berlarian dikejar si Bun dan si Kuman mati terkena si Bun.

Ustazah Murti memberi nasehat agar siswa dan siswi selalu mencuci tangan terlebih dulu sebelum makan. Orasi ajakan mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir itu dari siswa TK B sebagai penutupnya.

"Mari budayakan cuci tangan pakai sabun dan air mengalmir. Selamat Hari Cuci Tangan Sedunia," tandasnya. Hel/Waw