Gathering Para Wajib Pajak, Bupati Sidoarjo Nilai Pajak Yang Dibayar Untuk Kelancaran Pembangunan dan Subsidi BBM


Gathering Para Wajib Pajak, Bupati Sidoarjo Nilai Pajak Yang Dibayar Untuk Kelancaran Pembangunan dan Subsidi BBM SAMBUTAN - Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali memberi sambutan dalam acara Tax Gathering yang digelar Kanwil DJP Jatim II di Fave Hotel Sidoarjo, Rabu (10/08/2022).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali memberi sambutan dalam acara Tax Gathering yang digelar Kanwil DJP Jatim II. Bupati Sidoarjo menilai pentingnya kesadaran bagi para wajib pajak untuk patuh membayar kewajiban pajaknya.

Karena, penerimaan pajak yang diterima negara itu dikelola untuk kepentingan rakyat. Diantaranya dipergunakan untuk pembangunan dan mensubsidi harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Fave Hotel Sidoarjo, Rabu (10/08/2022).

Subsidi BBM diberikan agar beban masyarakat tidak berat. Karena jika tidak disubsidi, maka harga BBM sulit dijangkau masyarakat umum. Imbasnya pada kenaikan harga bahan pokok.

"Sebagai warga negara yang baik harus memahami secara utuh, kita ini berdiri di negara yang memikirkan sampai sektor paling bawah. Contohnya BBM. Kalau di Amerika harga BBM-nya per liter bisa Rp 19.000. Eropa juga sama, tapi kita masih diangka Rp 8.000 karena disubsidi. Lah subsidi itu dari pajak," ujar Bupati Sidoarjo yang akrab disapa Gus Muhdlor kepada republikjatim.com, Rabu (10/07/2022).

Tidak kurang seratus orang yang diundang dalam kegiatan itu. Selain dihadiri wajib pajak, acara juga dihadiri petugas pajak. Kegiatan ini untuk mendorong dan membina para wajib pajak atau pembayar pajak untuk dapat bersinergi bersama membangun negara dengan sadar membayar pajak.

"Kami meminta masyarakat tidak hanya menuntut haknya saja ke pemerintah. Tapi, masyarakat diminta dapat memenuhi kewajibannya seperti dalam membayar pajak. Karena dari pajak itulah pembangunan di sektor apapun dapat berjalan baik. Kita harus berfikir jangan hanya menuntut hak, tetapi kewajiban itu yang utama. Bukan apa yang diberikan negara, tapi apa yang dapat kita berikan kepada negara," pintah Bupati alumni Fisip Unair Surabaya ini.

Putra pengasuh Ponpes Bumi Shalawat KH Agoes Ali Masyhuri ini menjelaskan beban subsidi pemerintah cukup besar. Penerimaan pajak menjadi salah satu sektor yang dapat menanggulanginya. Oleh karena itu, dibutuhkan kesadaran bersama dalam membayar pajak.

"Pajak bukan untuk siapa-siapa, tetapi untuk keberlangsungan kita semua," tegas alumni SMAN 4 Sidoarjo.

Sementara Kabid P2 Humas, Kanwil DJP Jatim Takari Yudhaniawati menegaskan wajib pajak berkontribusi besar terhadap Program Pengungkapan Sukarela (PPS). Kontribusi wajib pajak dalam penerimaan negara diharapkan terus meningkat. Menurutnya, pajak dan ekonomi suatu bangsa tidak dapat dipisahkan.

"Pajak yang meningkat juga didukung perekonomian yang tumbuh meningkat. Begitu pula sebaliknya, ekonomi bisa tumbuh dengan baik ketika didukung oleh peningkatan penerimaan pajak. Oleh karena itu, tidak salah kalau pajak disebut sebagai ongkos dari sebuah peradaban bangsa," paparnya.

Takari menilai 78 persen pendapatan negara dikumpulkan oleh DJP dan Bea Cukai atau sebesar Rp 1.784 triliun untuk pembiayaan belanja negara. DJP Jatim II sendiri mendapat amanah sebesar Rp 23,072 triliun.

"Amanah mengumpulkan penerimaan negara ini bukanlah amanah untuk Direktorat Jenderal Pajak (DJP) saja. Tetapi, ini amanah bersama untuk membangun bangsa melalui kontribusi kita dalam penerimaan negara," urainya.

Dalam kegiatan yang juga dihadiri Kadin Sidoarjo Ahmad Roid ini juga diserahkan penghargaan kepada wajib pajak teladan. Penghargaan itu bentuk apresiasi Direktorat Jenderal Pajak kepada para wajib pajak yang memenuhi kewajiban perpajakannya dengan benar dan sesuai ketentuan. Hel/Waw