Gandeng BNNK, TP PKK Kabupaten Sidoarjo Ajak Emak-Emak Berantas Narkoba


Gandeng BNNK, TP PKK Kabupaten Sidoarjo Ajak Emak-Emak Berantas Narkoba SOSIALISASI - TP PKK Sidoarjo menggelar kegiatan sosialisasi bertema "Keluarga Indonesia Sehat Tanpa Narkoba" untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya narkoba dan pentingnya menjaga kesehatan keluarga di Desa Sumput dan Sidokare, Sidoarjo, Selasa (04/07/2

Sidoarjo (republikjatim.com) - Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Sidoarjo menggelar kegiatan sosialisasi bertema "Keluarga Indonesia Sehat Tanpa Narkoba". Tujuannya, meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya narkoba dan pentingnya menjaga kesehatan keluarga di dua desa. Yakni Desa Sumput dan Desa Sidokare, Kecamatan Sidoarjo, Selasa (04/07/2023).

Kegiatan sosialisasi ini menjadi bagian dari upaya pemerintah daerah dalam memberantas penyalahgunaan narkoba dan membangun keluarga yang sehat, harmonis dan berkualitas. Kepala Bidang Pokja 1 TP PKK, Ari Andjar Surjadianto mengatakan pentingnya memberi edukasi kepada ibu-ibu PKK tentang hal-hal yang haram di sekelilingnya yaitu narkoba. Alasannya, ibu-ibu menjadi pondasi awal untuk generasi muda.

"Seorang ibu menjadi madrasah pertama bagi anak-anak sehingga penting bagi kita semua untuk mengetahui ciri-ciri narkoba, penyebabnya hingga penyebarannya," ujar Ari Andjar Surjadianto kepada republikjatim.com, Selasa (04/07/2023).

Dalam kegiatan sosialisasi yang dihadiri 100 peserta yang terdiri dari TP PKK Kabupaten Sidoarjo serta perwakilan organisasi masyarakat ini, menghadirkan narasumber dari Badan Narkotika Nasional Kabupaten Sidoarjo (BNNK Sidoarjo), Eka Januar dan Amalia Purnasari Rahman.

Penyuluh Narkoba Ahli Muda di BNNK Sidoarjo, Eka Januar menjelaskan untuk menjauhkan diri dari narkoba harus dilakukan dari keluarga. Salah satunya dengan cara mendidik anak-anak agar terhindar dari narkoba dengan membangun komunikasi yang baik dalam keluarga. Selain itu, menjaga pola hidup sehat dan mengedepankan nilai-nilai positif dalam kehidupan sehari-hari.

"Keluarga menjadi unit terkecil dalam masyarakat dan kesadaran akan bahaya narkoba harus dimulai sejak dini. Melalui kegiatan sosialisasi ini, kami berharap dapat mengubah paradigma masyarakat dan menciptakan keluarga Indonesia yang kuat, sehat dan bebas dari narkoba," ungkapnya.

Eka juga menekankan keluarga yang sehat dan harmonis memiliki peluang yang lebih tinggi dalam melindungi anggota keluarganya dari godaan narkoba. Bahkan, keluarga adalah pondasi utama dalam membentuk karakter anak-anak.

"Dengan adanya ikatan keluarga yang kuat, anak-anak akan memiliki kepercayaan diri yang tinggi dan tidak mudah tergoda untuk mencoba narkoba," tegas Eka.

Sementara berdasarkan Data Badan Narkotika Nasional Kabupaten Sidoarjo, jumlah pengguna narkoba tertinggi pada rentang usia 35 tahun hingga 44 tahun (usia sudah bekerja). Sedangkan pengguna pertama pada rentang usia remaja 17 tahun hingga 19 tahun. Dengan jenis narkoba yang paling banyak di konsumsi cannabis sativa (ganja). Pola penyebaran penggunaan narkoba ini di dominasi dari teman yaitu sebesar 88,4 persen, apotek 7,9 persen, dan dari bandar narkoba (kurir) sebesar 1,7 persen. Sosialisasi ini juga memberikan pemahaman tentang cara mengenali tanda-tanda seseorang yang terlibat dalam penyalahgunaan narkoba serta langkah-langkah yang dapat diambil keluarga untuk membantu anggota keluarga yang terkena dampak negatifnya.

Materi yang disampaikan mencakup informasi mengenai jenis-jenis narkoba, efek sampingnya serta sejumlah sumber bantuan yang tersedia bagi yang membutuhkan. Kegiatan sosialisasi ini mendapatkan respon yang positif dari masyarakat Sidoarjo. Banyak peserta yang aktif mengikuti kegiatan dan menyatakan komitmennya untuk mendukung gerakan ini. Mereka, berharap kegiatan ini dapat terus dilanjutkan dan melibatkan lebih banyak keluarga di Sidoarjo. Hel/Waw