Fly Over Kloposepuluh Dibangun Tahun Ini, Bambang Haryo Minta Sepande dan Sukolegok Dibangun 2020


Fly Over Kloposepuluh Dibangun Tahun Ini, Bambang Haryo Minta Sepande dan Sukolegok Dibangun 2020 SIDAK - Anggota Komisi V DPR RI, Bambang Haryo Soekartono melaksanakan inspeksi mendadak (Sidak) ke Fly Over Desa Sepande, Kecamatan Candi, Sidoarjo yang kerap macet lantaran pergantian arus lalu lintas dari barat dan timur, Jumat (29/03/2019) sore.

Sidoarjo (republikjatim.com) - Anggota Komisi V DPR RI, Bambang Haryo Soekartono memastikan jika pembangunan Fly Over di Desa Kloposepuluh, Kecamatan Sukodono bakal dibangun Tahun 2019 ini. Anggarannya mencapai Rp 100 miliar untuk pembuatan fly over baru disamping fly over lama yang kerap terjadi kemacetan setiap pagi dan sore hari itu.

"Dari pengajuan pembangunan 3 fly over yang kami ajukan Tahun 2018, baru yang fly over Kloposepuluh yang disetujui dan bakal dibangun Tahun 2019 ini," terang Bambang Haryo Soekartono kepada republikjatim.com, Jumat (29/03/2019) sore.

Lebih jauh politisi Partai Gerindra ini menguraikan untuk pembangunan Fly Over Desa Sepande, Kecamatan Candi dan Fly Over Desa Sukolegok, Kecamatan Sukodono bakal direalisasikan pada Tahun 2020 mendatang. Kendati demikian, Bambang meminta agar dua fly over yang ditunda pembangunannya itu menjadi prioritas pembangunannya.

"Fly over Sepande ini harus menjadi prioritas untuk diperlebar agar bisa persimpangan dua jalur berpapasan termasuk truk," imbuhnya.

Rencana pembangunan fly over itu sudah dikoordinasikan dengan BPJT, Bina Marga, dan Jasa Marga. Apalagi, jalan tol Jasa Marga Surabaya-Sidoarjo selesai masa konsesinya. Akan tetapi pengguna masih dikenai tarif dan biaya tol.

"Kompensasinya harus dibangunan jembatan (fly over) untuk pengguna jalan lain. Flybover itu harus diselesaikan dengan cepat tidak lebih dari 2 tahun," tegasnya.

Sementara itu anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR RI ini menilai perkembangan pembangunan Sidoarjo itu ke barat. Baik pertumbuhan industri maupun perdagangannya. Bahkan pertumbuhan motor setahun 30 persen dan mobil 20 persen.

"Kalau jalur ke barat dan ke timur kemacetan itu mengganggu perekonomian warga. Pertumbuhan wilayan yang lebih pesat membuat ekonomi Sidoarjo meningkat tajam. Karena itu jangan sampai ada kemacetan yang mengganggu perekonomjan warga," pungkasnya. Waw