FGD Tiga Pilar Tangkal Paham Intoleran dan Radikalisme di Sidoarjo


FGD Tiga Pilar Tangkal Paham Intoleran dan Radikalisme di Sidoarjo FGD - Focus Group Discussion (FGD) melibatkan tiga pilar dan masyarakat di Sidoarjo untuk menangkal gerakan intoleransi dan radikalisme, Selasa (29/12/2020) sore.

Sidoarjo (republikjatim.com) - Bahaya intoleran dan penyebaran kelompok radikal di Indonesia, harus ditangkal kuatnya sinergitas serta peranan serta tiga pilar di seluruh wilayah. Untuk membahas berbagai upaya yang digelar berlangsung Focus Group Discussion (FGD) melibatkan tiga pilar dan masyarakat Sidoarjo.

FGD yang digelar di Gedung Serbaguna Polresta Sidoarjo. Acara ini diselenggarakan dengan protokol kesehatan ketat bagi seluruh undangan yang hadir. Salah satunya undangan wajib melakukan rapid test terlebih dahulu sebelum memasuki gedung.

Kasatgas Wilayah Jawa Timur Densus 88 Kombes Pol Wahyu sebagai pembicara menyampaikan sejak Tahun 2005 sampai sekarang terorisme dan radikalisme menjadi ancaman bagi NKRI. Karena untuk mencegah bahaya intoleran, terorisme maupun radikalisme kita semua, baik dari TNI, Polri, pemerintahan mulai dari pusat sampai tingkat desa beserta tokoh agama.

"Bahkan masyarakat harus duduk bersama untuk mengantisipasi agar tidak berkembang mempengaruhi masyarakat," ujarnya.

Dengan memberi pemahaman serta pendekatan ke masyarakat, disampaikan paham radikalisme dan intoleran sangat bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.

"Keberadannya sangat membahayakan bagi keutuhan NKRI," tegasnya.

Dalam acara ini, dari MUI Sidoarjo KH Imam Mahfudi, yang juga sebagai pembicara dalam FGD. Mengajak seluruh lapisan masyarakat juga peran serta tokoh agama untuk bergandeng tangan melawan radikalisme dan terorisme.

"Kuatkan pemahaman agama, melalui pondasi nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan merupakan salah satu kunci menangkal ajaran itu," jelasnya.

Wakapolresta Sidoarjo AKBP Denya Agung Andriana dalam kesempatan ini menilai keterbukan informasi dan perkembangan teknologi saat ini sangat mempengaruhi masuknya ajaran paham radikalisme dan intoleransi di tengah masyarakat.

"Karena melalui forum komunikasi melibatkan tiga pilar, sangat berarti agar kita semua dapat bersama-sama mencegah bahaya intoleran dan radikalisme di wilayah," tandasnya. Hel/Waw