Enam Puskesmas Mulai Terapkan Aplikasi Sikuat, Bupati Sidoarjo Fokus Benahi Layanan Kesehatan


Enam Puskesmas Mulai Terapkan Aplikasi Sikuat, Bupati Sidoarjo Fokus Benahi Layanan Kesehatan LAUNCHING - Aplikasi Sikuat ini, dilaunching Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali didampingi Kepala Dinkes Pemkab Sidoarjo, Dr Fenny Apridawati melaunching aplikasi layanan Sikuat di kantor Dinkes Pemkab Sidoarjo, Selasa (03/01/2023).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Tahun 2023, Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali memastikan tidak ada pembangunan puskesmas baru. Namun, pihaknya fokus pada pembenahan, menata dan meningkatkan kualitas pelayanan di seluruh puskesmas.

Selain puskesmas, RSUD Sidoarjo Barat (Sibar) juga menjadi atensi Bupati muda yang akrab disapa Gus Muhdlor ini. Terutama, dalam kualitas pelayanan.

Untuk mendukung program kerja Bupati Sidoarjo itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemkab Sidoarjo awal tahun ini mulai menerapkan aplikasi Sistem Informasi Kesehatan Terpusat (Sikuat) yang diterapkan di 6 puskemas. Layanan digital ini, untuk mendukung percepatan pemberian pelayanan pada masyarakat. Pelayanan secara cepat, tepat dan selamat menjadi embrio lahirnya aplikasi itu.

Aplikasi Sikuat ini, dilaunching Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali, Selasa (03/01/2023). Dalam kesempatan itu juga diserahkan bantuan 3 unit mobil ambulance untuk Puskesmas Wonokasian (Wonoayu), Puskemas Tambakrejo (Waru) dan Puskesmas Tarik 2 (Tarik).

Bupati muda yang akrab disapa Gus Muhdlor ini mengatakan Pemkab Sidoarjo akan terus mendorong pelayanan publik ke arah digital. Termasuk, pelayanan kesehatan yang ada di setiap puskesmas. Dengan adanya aplikasi Sikuat, dirinya yakin arah digitalisasi pelayanan ke masyarakat akan semakin kuat.

"Program digitalisasi melalui aplikasi Sikuat menjadi pembangunan infrastruktur digital dalam mendukung percepatan pemberian pelayanan pada masyarakat. Yakni pelayanan secara cepat, tepat dan selamat," ujar Gus Muhdlor kepada republikjatim.com, Selasa (03/01/2023) usai launching.

Bupati alumni Fisip Unair Surabaya ini menjelaskan aplikasi Sikuat akan memudahkan masyarakat memperoleh pelayanan kesehatan. Aplikasi ini memberi informasi yang jelas terkait alur pendaftaran pasien serta jadwal dokter yang praktek sampai jadwal pemeriksaan. Dengan informasi itu, pasien tidak perlu menunggu terlalu lama untuk mendapat pelayanan kesehatan.

"Pendekatan pelayanan kesehatan seperti ini akan didorong lebih baik ke depan untuk seluruh puskesmas yang ada di Kabupaten Sidoarjo," imbuhnya.

Ke depan, Gus Muhdlor meminta Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemkab Sidoarjo agar sering mengunjungi puskesmas yang ada di Sidoarjo. Hal itu, menurutnya penting sebagai bentuk evaluasi pendampingan dan koordinasi kepada Kepala Puskesmas.

"Karena puskesmas menjadi ujung tombak pelayanan kesehatan yang disajikan Pemkab Sidoarjo untuk pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Pelayanan kesehatan yang disajikan langsung oleh puskesmas kinerjanya juga dinilai langsung oleh masyarakat," tegas Bupati alumni SMAN 4 Sidoarjo ini.

Sementara Kepala Dinkes Pemkab Sidoarjo, Dr Fenny Apridawati menegaskan Sikuat menjawab tantangan bupati yang menginginkan digitalisasi pelayanan kesehatan di Tahun 2023. Dinkes awal tahun ini mulai menerapkan aplikasi Sikuat. Ke depan sistem aplikasi itu akan terus diupgrade sesuai kebutuhan pengembangan. Seperti sistem antrian digital, rekam medis digital maupun sistem antrian obat secara digital.

"Saat ini sudah ada 6 puskesmas yang sudah siap menerapkan sistem aplikasi Sikuat. Kami memiliki target seluruh puskesmas bisa menggunakan basis Sikuat secara maksimal sebagai kado peringatan Hari Jadi Kabupaten Sidoarjo. Kami sudah sosialisasi Sikuat ini secara masif agar seluruh masyarakat tidak komplain antrian dan lain sebagainya. Terima kasih atas koordinasi kepada pemerintah pusat sehingga mendapat bantuan berupa alat USG sebanyak 18 unit," katanya.

Selain itu, Fenny yang juga mantan Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) ini menargetkan seluruh puskesmas memiliki alat USG. Saat ini, dirinya bersyukur Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) dapat digunakan untuk menambah 7 USG sepaket. Alat USG itu diberikan secara simbolis kepada Kepala Puskesmas Sidoarjo dr Erwin Bethaningrum dan Kepala Puskesmas Porong dr Halimah Balarshaf.

"Targetnya Tahun 2023 ini seluruh Puskesmas yang ada di Sidoarjo memiliki alat USG lengkap. Karena alat kedokteran Ultrasonografi ini menjadi alat penting dalam mendeteksi dini kehamilan berisiko tinggi," ungkap mantan Kepala Disperindag Pemkab Sidoarjo ini.

Dengan keberadaan alat USG itu, lanjut Fenny pihaknya mendukung percepatan penurunan AKI dan AKB serta stunting. Alasannya, stunting dapat disebabkan kurangnya asupan gizi semenjak di dalam kandungan serta kurangnya pola asuh yakni pengetahuan orang tua.

"Pembangunan kesehatan menjadi investasi utama dalam pembangunan Sumber Saya Manusia (SDM) yang berkualitas dan berdaya saing. Serta meningkatkan SDM yang berkualitas dapat diwujudkan melalui percepatan penurunan AKI dan AKB serta percepatan penurunan stunting," pungkasnya. Hel/Waw