Duduk Bersama Warga, Gus Muhdlor Siapkan Relokasi Makam Waru Terdampak Pembangunan Frontage Road


Duduk Bersama Warga, Gus Muhdlor Siapkan Relokasi Makam Waru Terdampak Pembangunan Frontage Road DIALOG - Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali berdialog dengan warga Desa/Kecamatan Waru( untuk ganti rugi dan relokasi Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Waru yang terdampak pembangunan Frontage Road (FR), Jumat (23/09/2022) malam.

Sidoarjo (republikjatim.com) - Pendekatan aspiratif dan tidak mau ada jarak dengan warga menjadi cara Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali dalam membangun Sidoarjo. Salah satunya, pembangunan jalan pendamping atau Frontage Road (FR) Waru hingga Buduran dengan panjang 9,4 kilometer.

Secara keseluruhan, progres pembangunannya berjalan lancar. Hanya tinggal menuntaskan ganti rugi lahan makam warga Desa/Kecamatan Waru.

Bupati Sidoarjo yang akrab di panggil Gus Muhdlor ini menemui warga Desa Waru dengan duduk bersama untuk berdialog. Dialog digelar di SMPN 3 Waru dan bukan di Balai Desa Waru. Hal itu memang sengaja diminta Bupati Sidoarjo agar warga merasa tidak ada jarak dengan dirinya. Duduk lesehan dan membaur bersama dengan alas tikar.

"Kenapa saya tidak mau pertemuan dilakukan di Balai Desa? Karena saya tidak mau duduk di depan. Kalau ngomong jangan ada jarak. Sampean ambek aku podo lunggue, podo setarae lan podo dep-dep ane," ujar Gus Muhdlor kepada warga Desa Waru yang hadir, Jumat (23/09/2022) malam.

Gus Muhdlor menjelaskan proyek frontage road menjadi kepentingan bersama, bukan kepentingan dirinya sebagai Bupati Sidoarjo. Karena itu, pihaknya meminta dukungan semua pihak. Tanpa dukungan itu, semua proyek pembangunan yang dilakukannya tidak akan berjalan dengan baik.

"Proyek ini bukan menguntungkan Bupati. Tapi menguntungkan semua masyarakat. Ini murni pengabdian bagi Sidoarjo dan murni pelayanan kita ke masyarakat Sidoarjo," imbuh alumni Fisip Unair Surabaya ini.

Selain itu, Gus Muhdlor meminta keikhlasan dan keridhaan masyarakat terdampak pembangunan frontage road. Baginya, ganti rugi ke masyarakat lebih dari layak. Karena pihaknya tidak akan abai pada kesejahteraan warganya sendiri. Apalagi, yang telah mendukung pembangunan di Sidoarjo.

"Tapi nantinya nilai ganti rugi itu tetap mengacu pada peraturan yang ada. Seperti pembebasan lahan di Desa Gedangan, tidak ada ganti rugi. Yang ada mala ganti untung. Karena bupatinya pasti berat, karena ini warga saya ojok sampek gelo (jangan sampai kecewa)," tegas Bupati alumni SMAN 4 Sidoarjo ini.

Dalam kesempatan ini disepakati warga Desa Waru lahan pemindahan makam di sebelah Barat Jalan Raya Waru. Gus Muhdlor menawarkan pemindahan makam dilahan milik Pemkab Sidoarjo yang berada belakang RS Mitra Keluarga Waru yang juga berada di sebelah barat jalan utama. Luasnya sekitar 1.800 meter persegi. Luasan itu lebih besar lima kali lipat terhadap ganti rugi sebagian lahan makam Desa Waru yang terkena dampak frontage road dengan luas 4,5 x 90 meter persegi.

Namun, dalam kesempatan itu usulan Gus Muhdlor masih belum disepakati warga Desa Waru. Salah satu warga Waru, Ngatmadi mengusulkan makam dipindah di lahan persawahan miliknya. Usulan ini juga mendapat persetujuan beberapa warga Waru yang hadir.

Hanya saja, ada kendala pada luas lahan persawahan yang hanya seluas 1.300 meter persegi. Lahan itu dinilai kurang luas Gus Muhdlor. Pihaknya meminta ada lahan persawahan di sebelahnya lagi yang nantinya dapat dibebaskan. Gayung bersambut, Ngatmadi mengaku di sebelah sawahnya terdapat lahan sawah milik Hj Umi Khulsum.

"Jangan 1.300 meter persegi. Kalau bisa ditambah lagi 2.600 meter persegi cukup. Artinya barang sekitar 400 meter persegi ditukar barang 2.600 meter persegi," papar Gus Muhdlor.

Sedangkan dalam kesempatan itu, Ketua RW 14, Herlin yang juga Ketua Yayasan TK Kartini meminta usulan untuk perbaikan TK. Pihaknya meminta ada peninggian bangunan TK karena sering terkena banjir. Gus Muhdlor yang sidak langsung ke TK Kartini usai berdialog menyanggupinya. Gus Muhdlor menyarankan untuk mengajukan hibah perbaikan sekolah melalui SIPD. Pengajuannya dapat dilakukan mulai Februari sampai Maret tahun depan.

"Kalau tidak mendapatkannya, kami sarankan untuk memakai ganti rugi frontage road milik TK Kartini seluas 3 x 8 meter persegi. Diperkirakan ganti rugi yang diberikan Pemkab Sidoarjo sebesar Rp 500 juta. Saya kira Rp 500 juta untuk renovasi itu cukup. Kalau tidak sampean mengajukan hibah di SIPD," tandas Gus Muhdlor. Hel/Waw