Dua Tambahan Pasien Covid-19 Dari Surabaya, Satu Meninggal Dunia


Dua Tambahan Pasien Covid-19 Dari Surabaya, Satu Meninggal Dunia PETA - Peta penyebaran Covid-19 di Ponorogo per hari ini, Kamis (02/07/2020).

Ponorogo (republikjatim.com) - Kabar duka menyelimuti Ponorogo. Ini menyusul meninggalnya satu pasien Covid-19 yang berasal dari Desa Joresan, Kecamatan Mlarak, Ponorogo. Pasien ini meninggal di RSUD dr Hardjono Ponorogo, Kamis (02/07/2020).

Kabar duka ini disampaikan langsung Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni di rumah dinas (pringgitan). Menurut Bupati pasien ini sudah tiga hari menjalani perawatan di RSUD dr Hardjono. Dia sehari-hari bekerja di Surabaya dan sekitarnya. Tepat tanggal 26 Juni 2020 lalu, ia pulang ke Ponorogo setelah sebelumnya mengalami demam selama 4 hari.

"Sampai di Ponorogo masih demam. Kemudian berobat ke dokter praktek swasta dan Puskesmas Mlarak. Usai di Puskesmas pasien dirujuk ke RSUD. Sampai RSUD ditemukan adanya pneumoni, telah diambil swab 2 kali dan dirawat di RSUD dengan status PDP. Tadi pagi pasien meninggal. Sore ini keluar hasil positif. Pemakaman dilakukan dengan protokol pemakaman Covid-19," katanya, Kamis (02/07/2020) petang.

Ipong mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu proses pemakaman. Diantaranya relawan BPBD, Satgas Desa Covid-19, TNI, Polri dan juga petugas puskesmas.

"Karena kontak erat pasien ini ada 3 orang, maka besok akan diambil swab," ungkapnya.

Selain itu, Bupati menyampaikan kabar lain. Yakni seorang perempuan berusia 22 tahun asal Desa Binade, Kecamatan Ngrayun). Ia datang dari Surabaya kemarin (01/07/2020). Sebelumnya di perusahaan tempat dia bekerja dilakukan rapid test, hasil reaktif dan kemudian diswab 29 Juni 2020) yang hasil PCR positif. Setelah itu, Rabu (01/07/2020) pulang ke Ponorogo dengan naik bus umum.

"Dia sempat menghubungi Satgas Desa dan diteruskan ke Puskesmas Ngrayun. Saat dihubungi posisi sudah sampai Madiun. Akhirnya dijemput tim ke terminal. Pasien langsung dibawa ke RS Darmayu dan sekarang masih dirawat di RS Darmayu," tegasnya.

Ipong menegaskan jika saat ini fasilitas kesehatan (Faskes) di Surabaya penuh. Maka Pemkab Ponorogo lebih memilih merawat mereka dengan melihat sisi kemanusiaan. Karena mereka adalah warga Ponorogo.

"Jadi kami mengedepankan kemanusiaan lebih utama dari sekedar ingin dapat status Covid-19 ini," ungkapnya.

Dengan adanya kasus itu, data kasus Covid-19 di Ponorogo per hari ini, total pasien terkonfirmasi (positif) 47 orang. Pasien yang dinyatakan sembuh 31 orang , yang masih isolasi di rumah sakit sebanyak 13 orang dan meninggal 3 orang. Mal/Waw