Dua Tahun Muhdlor - Subandi Indeks Pembangunan Capai 93,92 Persen, Pertumbuhan Ekonomi 7,53 Persen Tertinggi Kedua se Jatim


Dua Tahun Muhdlor - Subandi Indeks Pembangunan Capai 93,92 Persen, Pertumbuhan Ekonomi 7,53 Persen Tertinggi Kedua se Jatim SUNGKEM - Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali sungkem kepada ibu-ibu yang menyapanya saat sidak jalan rusak di Desa Singogalih, Kecamatan Tarik, Sidoarjo, Selasa (07/03/2023).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Kerja keras dan kerja cerdas menjadi motto Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali dalam menahkodai pemerintahan Sidoarjo. Dua hal itu dilakukan Bupati muda yang akrab disapa Gus Muhdlor ini dalam 2 tahun terakhir ini hingga mampu merubah persepsi publik dari Sidoarjo yang tadinya dikenal sebagai kabupaten 'autopilot'.

Kini perlahan tapi pasti stigma itu sudah berubah. Sidoarjo menjadi daerah yang seakan tak kenal lelah bekerja dengan terus melakukan pembangunan infrastruktur di berbagai sektor. Di bawah kendali Gus Muhdlor pembangunan Kota Delta semakin masif dalam dua tahun terakhir.

Dengan gaya kepemimpinannya yang khas dan cenderung terbuka serta mau mendengar aspirasi publik menambah tingkat kepercayaan masyarakat meningkat. Gus Muhdlor yang merupakan putra pengasuh Ponpes Progresif Bumi Shalawat Lebo, KH Agoes Ali Masyhuri itu terus mendorong jajarannya untuk bekerja memberi pelayanan terbaik bagi warga Sidoarjo.

"Perbaikan infrastruktur akan kita kerjakan terus sampai pembangunan merata dan berdampak pertumbuhan perekonomian di Sidoarjo," ujar Gus Muhdlor kepada republikjatim.com, Selasa (07/03/2023).

Berikut ini capaian kinerja 2 tahun pemerintahan dibawa kepemimpinan Gus Muhdlor - Subandi

1. Pertumbuhan Ekonomi Sidoarjo tahun 2022 capai 7,53 persen. Tertinggi kedua se Jatim setelah Kabupaten Tuban.

2. Tingkat pengangguran terbuka Tahun 2022 diangka 8,8 persen, menurun 23,52 persen dari Tahun 2021. Turunnya angka pengangguran ini salah satunya, karena pemerintah memberi kemudahan dan bantuan modal usaha kepada pelaku UMKM serta pemberian pelatihan kerja yang dilakukan di setiap kecamatan.

3. Tingkat kemiskinan 5,36 persen. Selama kurun waktu Tahun 2022 warga miskin di Sidoarjo turun 10,63 persen dari Tahun 2021. Salah satunya, karena adanya upaya pemerintah melalui berbagai program pemberdayaan untuk PSKS.

4. Indeks Pembangunan Manusia 81,02 persen. Meningkat 0,46 persen dari Tahun 2021. Salah satunya karena pemkab meningkatkan pelayanan pendidikan dan pelayanan kesehatan yang tersebar lebih merata.

5. Indeks Kesalehan Sosial 84,23 persen. Lebih tinggi 2,68 persen dibanding Tahun 2021. Kabupaten Sidoarjo termasuk kabupaten di Jawa Timur yang memiliki indeks rasa aman dan toleransi yang tinggi.

6. Indeks pelaksanaan pembangunan mencapai 93,92 persen. Tingginya indeks ini karena di Tahun kedua ini pemerintah masih melakukan pembangunan di berbagai wilayah. Seperti pembangunan jalan beton yang menghubungkan antar desa dan kecamatan, pembangunan frontage road, perluasan SPAM jaringan perpipaan, pembangunan gedung sekolah baru dan puskemas baru.

7. Jalan kabupaten dalam kondisi mantab sudah menyentuh angka 95,5 persen. Meningkatnya kondisi jalan mantab karena Tahun 2022 pembangunan jalan beton dilakukan masif di berbagai wilayah desa dan kecamatan.

8. Indeks rasa aman mencapai 80,77 persen. Lebih besar dari target yakni 77,92 persen.

9. Indeks toleransi 81,03 persen. Terkait toleransi ini Pemkab Sidoarjo telah melakukan berbagai kegiatan yang bertujuan untuk menjaga komunikasi antar kelompok agama, suku dan budaya yang ada di Sidoarjo tetap terjalin dengan baik.

10. Jumlah lapangan kerja baru. Tahun 2022 jumlah lapangan kerja baru yang masuk dalam catatan pemerintah daerah sebanyak 30.856 lapangan kerja. Pencapaiannya lebih tinggi dibanding tahun 2021 sebanyak 24.252 lapangan kerja.

11. Tenaga kerja yang ditempatkan prosentasenya naik dibanding tahun sebelumnya. Tahun 2022 indeks tenaga kerja yang ditempatkan capai 66,93 persen lebih tinggi dari target yang ditetap yakni sebesar 64 persen.

12. Nilai investasi capai Rp 14 triliun. Nilai ini melebihi dari target yang ditetapkan sebesar Rp 7,1 triliun.

13. IKM naik kelas sebanyak 300 IKM. Untuk mendorong jumlah IKM yang naik kelas, pemkab melakukan berbagai upaya. Salah satunya pendampingan, termasuk pendampingan pembuatan perizinan usaha NIB.

Sementara jumlah penduduk Sidoarjo paling padat diantara kabupaten di Jawa Timur. Lebih dari 2,2 juta jiwa tercatat menjadi warga Sidoarjo. Jumlah ini belum termasuk mereka yang tidak ber KTP Sidoarjo tetapi tinggalnya di Kota Sidoarjo, terutama saat malam hari.

Sedangkan menjaga Sidoarjo tetap aman dan kondusif di tengah kompleksitas sosial, budaya dan suku merupakan sebuah tanggung jawab tidak mudah. Dua tahun ini kekompakan dan loyalitas yang dibangun Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali dengan forkopimda telah dilakukan dengan baik. Hel/Waw (bersambung)