Dua Siswa SMA Al Muslim Turut Asian Youth International Model of United Nations di Kuala Lumpur Malaysia


Dua Siswa SMA Al Muslim Turut Asian Youth International Model of United Nations di Kuala Lumpur Malaysia DELEGASI - Naila Saadah Cahyani siswi kelas XII Ar Rahman dan Almer Firdaus Widjokongko siswa kelas XII Al Hakam ditunjuk sebagaindelegasi berpartisipasi di Asian Youth International Model of United Nations (AYIMUN) di Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (05/08

Sidoarjo (republikjatim.com) - SMA Al Muslim kembali mengirimkan dua siswanya untuk mengikuti konferensi internasional. Pengiriman delegasi itu, setelah sukses tahun lalu dengan delegasi di konferensi International Model of United Nation (IMUN) di Atmajaya University. Tahun ini, Naila Saadah Cahyani siswi kelas XII Ar Rahman dan Almer Firdaus Widjokongko siswa kelas XII Al Hakam ditunjuk untuk berpartisipasi dalam Asian Youth International Model of United Nations (AYIMUN) di Kuala Lumpur, Malaysia.

AYIMUN adalah salah satu simulasi sidang PBB terbesar di Asia yang mengumpulkan ribuan siswa dari berbagai negara untuk berdiskusi dan berdebat mengenai isu-isu global yang mendesak. Acara ini memberikan platform bagi para siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis, keterampilan berbicara di depan umum dan kemampuan diplomasi. Acara ini berlangsung selama 3 hari yakni mulai tanggal 2 sampai 5 Agustus 2024 dan ditujukan khusus bagi peserta di bawah usia 25 tahun.

"Sebelum berangkat, kami menyusun position paper yang komprehensif mengenai topik-topik yang akan dibahas dalam sidang. Position paper ini mencerminkan pandangan dan kebijakan negara-negara yang mereka wakili serta solusi yang mereka usulkan untuk mengatasi masalah global. Position paper ini melibatkan riset mendalam dan analisis yang kritis. Hal ini akan membantu kami dalam mempersiapkan argumen mereka dengan baik," ujar Naila Saadah Cahyani siswi kelas XII Ar Rahman kepada republikjatim.com, Jumat (09/08/2024).

Almer Firdaus Widjokongko siswa kelas XII Al Hakam SMA Al Muslim Sidoarjo menguraikan hari pertama, para siswa tiba di Kuala Lumpur dengan penuh antusias. Para peserta disambut hangat panitia AYIMUN yang memulai acara dengan upacara pembukaan yang megah. Ketua Panitia AYIMUN pun menyampaikan pidato yang menginspirasi, menekankan pentingnya peran generasi muda dalam menciptakan perdamaian dunia.

"Setelah upacara pembukaan, para siswa mengikuti sesi orientasi yang memberikan gambaran umum tentang jadwal kegiatan, peraturan sidang dan etika berdebat. Sesi ini penting untuk mempersiapkan mereka menghadapi tantangan dalam sidang hari berikutnya," ungkapnya.

Kemudian hari kedua diawali dengan sesi sidang pertama. Para siswa dibagi menjadi berbagai komite yang mencerminkan struktur PBB. Seperti Komite Pendidikan, Keilmuan dan Kebudayaan (UNESCO), Komite Dana Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF), Komite Perdagangan Dunia (WTO) dan Komite Kesehatan Dunia (WHO).

"Setiap siswa berperan sebagai delegasi negara yang mereka wakili, berdebat dan bernegosiasi mengenai isu-isu global," tegasnya.

Di dalam komite-komite ini, siswa menunjukkan kepiawaian mereka dalam berbicara di depan umum, menyampaikan argumen logis dan mencari solusi bersama untuk berbagai masalah internasional. Salah satu topik yang dibahas adalah perubahan iklim dan dampaknya terhadap sektor kesehatan.

"Sesi berikutnya diisi dengan lanjutan sidang dan diskusi yang semakin mendalam. Para siswa semakin aktif dan percaya diri dalam menyampaikan pandangan mereka. Diskusi yang berlangsung produktif menghasilkan beberapa draf resolusi. Ini kemudian diajukan untuk dipertimbangkan oleh komite," paparnya.

Setiap delegasi memberikan kontribusi berharga melalui presentasi yang dipersiapkan dengan baik dan debat yang konstruktif. Melalui proses ini, para siswa belajar pentingnya negosiasi, kompromi dan diplomasi dalam menyelesaikan konflik global. Dalam sidang-sidang itu, siswa juga mendapatkan kesempatan untuk bekerja dalam kelompok kerja yang lebih kecil.

Hal ini, memungkinkan mereka untuk fokus pada isu-isu spesifik dan menyusun solusi yang lebih terarah dan mendetail. Mereka berinteraksi dengan delegasi dari berbagai latar belakang budaya dan negara, memperkaya wawasan mereka tentang perspektif global dan menumbuhkan rasa saling pengertian serta kerjasama antarbangsa.

"Diskusi yang intensif ini tidak hanya memperkuat kemampuan analitis dan retorika para siswa, tetapi juga membangun rasa percaya diri dan kepemimpinan mereka. Mereka belajar untuk mendengarkan dengan seksama, berpikir secara kritis dan menyampaikan argumen dengan jelas dan persuasif," ungkapnya.

Pengalaman ini sangat berharga dalam mempersiapkan mereka untuk tantangan-tantangan masa depan di dunia yang semakin terhubung dan kompleks. Selanjutnya, pada hari terakhir diisi dengan sesi penutupan dan pemberian penghargaan kepada para delegasi terbaik di komite mereka masing-masing. Selain penghargaan, partisipasi dalam AYIMUN juga memberikan pengalaman akademis yang berharga serta kesempatan untuk memperluas jaringan internasional dan membangun persahabatan lintas budaya.

"Para siswa akan kembali dengan perspektif baru dan pemahaman yang lebih dalam tentang isu-isu global yang komplek," jelasnya.

Sementara Kepala SMA Al Muslim Sidoarjo, Dr Mahmudah berharap tahun mendatang akan lebih banyak siswa SMA Al Muslim yang termotivasi mengikuti kegiatan AYIMUN ini. Apalagi, semakin banyak siswa yang mendapatkan manfaat dari pengalaman berharga ini.

"SMA Al Muslim dapat terus mengirimkan delegasi yang berkompeten dan berprestasi dalam forum internasional seperti ini di tahun-tahun berikutnya," tandasnya. Ary/Waw