Dua Pompa Atasi Langganan Banjir Gempolsari, Usulan Normalisasi Tak Digubris


Dua Pompa Atasi Langganan Banjir Gempolsari, Usulan Normalisasi Tak Digubris SEDOT BANJIR - Sebanyak dua unit mesin pompa milik Dinas PUPR Pemkab Sidoarjo dioperasikan di Desa Gempolsari, Kecamatan Tanggulangin dan sejumlah petugas Satpol PP, TNI dan Polri bergotong royong mengatasi banjir, Selasa (20/02/2018).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Sejak diopersionalkan 2 mesin pompa milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pemkab Sidoarjo ditempatkan di Desa Gempolsari, Kecamatan Tanggulangin akses jalan desa yang selama ini terendam banjir kembali dapat dilalui kendaraan. Namun jika banjir tak disedot mesin pompa genangan air bakal terjadi selama berhari-hari lantaran minimnya saluran dan resapan air.

Kepala Desa Gempolsari, Syahroni Alim mengatakan pemukiman warga yang terendam banjir hampir secara keseluruhan berada di sisi selatan Sungai Ketapang, tepatnya bersebelahan dengan tanggul semburan Lumpur Lapindo. Pihaknya tidak memungkiri setiap hujan turun di kampungnya dipastikan dilanda banjir.

"Banjir itu sudah menjadi langganan. Seperti halnya di lingkungan RT 07 sampai RT 16, RW 04. Ada sebanyak 628 unit rumah yang menjadi langganan banjir," terangnya kepada republikjatim.com, Selasa (20/02/2018).

Banjir di Desa Gempolsari, kata pria yang akrab dipanggil Roni ini kondisinya semakin parah karena saluran air maupun Sungai Ketapang mengalami pendangkalan. Ditambah tingginya  volume air kiriman dari barat diluar Kecamatan Tanggulangin. Akibatnya Sungai Ketapang di sepanjang Desa Kalitengah dan Desa Gempolsari tidak mampu menampung air hujan hingga meluap ke jalan raya serta pemukiman penduduk.

"Kami sudah berkoordinasi dan berkomunikasi dengan mengirim surat ke instansi terkait di Pemkab Sidoarjo untuk segera menormalisasi saluran Sungai Ketapang. Tapi belum ada realisasinya meski surat permohonan mormalisasi itu dikirim berkali-kali. Sampaikan dibahas melalui Musrenbang tetap tak ada realisasi dan belum ada tanggapan atau jawaban," tegasnya.

Sementara secara terpisah Camat Tanggulangin, Didik Widoyoko menegaskan normalisasi sepanjang Sungai Ketapang sudah diajukan melalui Musrenbang. Akan tetapi belum ada realisasinya.

"Soal realisasi normalisasi sungai tahun ini apa tahun depan saya belum tahu. Tetapi kami bakal terus berkoordinasikan dengan sejumlah instansi terkait di Pemkab Sidoarjo," tandasnya. St1/Waw