Dosen Umsida Produksi Peralatan PLTS untuk Penerangan dan Komunikasi di Daerah Bencana Alam


Dosen Umsida Produksi Peralatan PLTS untuk Penerangan dan Komunikasi di Daerah Bencana Alam TENAGA SURYA - Salah seorang Dosen Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) memproduksi alat SUN PO (Sun Power - Tenaga Surya), Selasa (27/09/2022).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Salah seorang Dosen Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) melaksanakan penelitian untuk membuat alat yang cukup praktis dalam menghasilkan energi di lokasi bencana. Alat khusus ini sebagai penyediaan energi untuk penerangan dan penchargeran Hand Phone (HP).

Alat yang dihasilkan dosen Umsida, Jamaaluddin itu diberi nama SUN PO (Sun Power) yang merupakan alat bertenaga surya (matahari).

"Alat ini diciptakan sebagai solusi dalam suatu permasalahan yang hampir terjadi setiap ada bencana. Yakni tidak adanya suplai energi listrik. Tidak adanya suplai tenaga listrik ini dikarenakan banyak tiang listrik yang roboh atau gangguan pada gardu induk. Makanya kami ciptakan alat baru itu," ujar Dosen Teknik Elektro Umsida, Jamaaluddin kepada republikjatim.com, Selasa (27/09/2022).

Jamaaluddin menjelaskan ketika tidak ada energi listrik, maka masalah berikutnya yang muncul adalah tidak adanya penerangan saat malam, tidak adanya suplai listrik yang digunakan untuk mencharger baterai hand phone (HP) dan bahkan listrik yang digunakan untuk memberi suplai di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) juga terputus.

"Akibatnya, untuk operasional kendaraan dan genset tidak ada," paparnya.

Karena itu, Jamaaluddin membuat penelitian untuk membuat alat yang cukup praktis dalam menghasilkan energi di lokasi bencana. Khususnya dalam penyediaan energi untuk penerangan dan untuk charger HP. Alat itu kata Jamaaluddin yakni alat SUN PO (Sun Power) bertenaga Surya.

"Alat ini terdiri dari bagian utama Photovoltaic, Accu dan Generator Set. Photovoltaic akan mengubah energi matahari menjadi energi listrik dan disimpan ke dalam accu. Dengan pemakaian 5 buah lampu DC 5 watt dan charger baterai HP accu akan cukup untuk bekerja selama 24 jam," tegasnya.

Jika accu tidak mencukupi untuk memberikan energi pada beban, maka sistem dapat diubah menggunakan generator set. Harapannya, ketersediaan energi cukup banyak.

"Dengan SUN PO paling tidak proses mitigasi bencana akan dapat berjalan dengan lancar. Karena cukup banyak energi yang digunakan untuk penerangan dan charging HP," papar Jamaaluddin.

Karena itu, penanganan bencana di kabupaten Sidoarjo khususnya dan bencana Nasional pada umunya Muhammadiyah yang menangani adalah Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sidoarjo. Yakni melalui tim Muhammadiyah Disaster Management Center (MCMC), maka alat ini diserahkan kepada PDM.

"Semoga alat ini bisa memberikan manfaat bagi penanganan bencana alam," tandasnya. Hel/Waw