Diterjang Banjir, Jembatan Penghubung Antar Desa di Ponorogo Ambrol Siswa SD Harus Memutar 5 Kilometer


Diterjang Banjir, Jembatan Penghubung Antar Desa di Ponorogo Ambrol Siswa SD Harus Memutar 5 Kilometer AMBROL- Jembatan Sido Mukti yang berada di Desa Ngrukem, Kecamatan Mlarak, Ponorogo ambrol diterjang banjir yang mengakibatkan jalur antar desa dan antar kecamatan itu terputus total, Sabtu (08/10/2022).

Ponorogo (republikjatim.com) - Hujan deras dengan intensitas tinggi di wilayah Ponorogo yang terjadi pada Jumat (07/10/2022) malam hingga Sabtu (08/10/2022) dini hari mengakibatkan banjir di beberapa wilayah. Selain itu, juga mengakibatkan jembatan yang berada di jalan penghubung Desa Ngrukem, Kecamatan Mlarak dan Desa Kemuning, Kecamatan Sambit, Ponorogo rusak total karena putus diterjang banjir.

Jembatan Sido Mukti yang terletak di wilayah RT 02 RW 02 Dusun Ngrukem 1 ini dibangun Tahun 1984 lalu. Karena hujan deras dan banjir yang besar mengakibatkan jembatan Sido Mukti yang memiliki bentang panjang 17 meter, bentang lebar 6 meter dan tinggi 8 meter itu ambrol. Akibatnya, jalur antar desa dan antar kecamatan putus total sejak Sabtu dini hari.

Salah satu warga Desa Ngindeng, Kecamatan Sawoo, Dwi Sumarno mengatakan bagi warga yang ingin ke Waduk Bendu yang melintasi Desa Kemuning harus ekstra hati -hati karena jalan licin.

"Selain jalannya licin dan hujan semalam juga mengakibatkan jembatan di desa tetangga ambrol total karena diterjang banjir," ujarnya kepada republikjatim.com, Sabtu (08/10/2022).

Kepala Desa Ngrukem, Bambang Mampriyono (46 ) membenarkan adanya bencana di wilayahnya. Yakni jembatan Sido Mukti yang merupakan jembatan penghubung Desa Ngrukem, Kecamatan Mlarak dan Desa Kemuning, Kecamatan Sambit terputus. Dengan putusnya jembatan Sido Mukti ini tidak mengakibatkan warganya terisolir.

"Tapi, warga dan petani atau anak sekolah akan memutar lebih jauh hingga memutar lewat Desa Siwalan yang jaraknya sekitar 5 kilometer. Begitu juga anak sekolah dari Kemuning yang sekolah Desa Ngrukem juga harus memutar," paparnya.

Bagi Kades ambrol dan putusnya jembatan itu kerugiannya jika dibangun lagi mencapai anggaran Rp 800 juta hingga Rp 1 miliar. Apalagi, sebelumnya jembatan ini sudah ada yang retak dan bisa dilintasi.

"Semalam itu banjirnya cukup besar dan ada rerimbunan bambu yang menyangkut hingga mengakibatkan jembatan ikut hanyut," ungkap Bambang Mampriyono.

Sedangkan Kepala Desa Ngrukem menjelaskan jembatan itu tanggal 06 Februari 2022 lalu sudah dikroscek oleh Bupati dan Kepala Dinas PU Pemkab Ponorogo. Kemudian dijanjikan pada Tahun 2023 nanti akan dibangun.

"Pihak desa berharap jembatan ini segera dibangun agar akses perekonomian dan anak sekolah lancar kembali. Karena itu status jalan poros desa dengan nomer ruas 1579, jadi ya wewenang Pemkab Ponorogo," paparnya.

Sementara Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Pemkab Ponorogo, Jamus Kunto mengaku jika soal perencanaan pembangunan jembatan Sido Mukti Tahun 2023 belum tahu menahu.

"Perencanaan 2023 belum tahu. Tolong konfirmasi saja ke Bappeda," katanya singkat. Mal/Waw