Dialog Dengan WBP, Kadivpas Berharap Suasana di Rutan Medaeng Tetap Kondusif


Dialog Dengan WBP, Kadivpas Berharap Suasana di Rutan Medaeng Tetap Kondusif DIALOG - Kadiv Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Jatim, Teguh Wibowo melakukan pendekatan langsung kepada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang menghuni Rutan Medaeng, Waru, Sidoarjo yang dipimpin Wahyu Hendrajati ini, Selasa (15/03/2022).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Rencana perluasan hunian membuat Rutan Surabaya yang ada di Desa Medaeng, Kecamatan Waru, Sidoarjo banyak melakukan redistribusi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Baik pemindahan antar blok maupun ke lapas dan rutan lain.

Kadiv Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Jatim, Teguh Wibowo melakukan pendekatan langsung kepada WBP yang menghuni Rutan Medaeng yang dipimpin Wahyu Hendrajati ini, Selasa (15/03/2022).

Sesi dialog informal dengan WBP itu dilakukan Teguh saat melakukan inspeksi mendadak (Sidak) sore itu. Teguh sengaja tidak memberikan informasi kepada pejabat struktural. Dia ingin mendapat gambaran kondisi rutan se-natural mungkin.

Teguh lalu menghampiri satu per satu WBP yang tegabung dalam kelompok-kelompok kecil. Terutama WBP yang berada di Blok C. Bahkan, pria kelahiran Jakarta ini menyempatkan diri mengecek ke dalam blok hunian. Dia juga bertanya banyak hal terkait pelayanan yang diberikan pihak rutan. Mulai dari kenyamanan ruang hunian hingga kebersihan makanan.

"Kalau ada penyimpangan, ngomong saja. Nanti akan kami tindaklanjuti," ujarnya.

Salah satu WBP berinisial MHY menyebutkan kondisi di Rutan Kelas I Surabaya jauh berbeda daripada tahun lalu. Karena saat ini dari sisi jumlah penghuni juga jauh berkurang. Dari yang jumlahnya sekitar 2.500-3.000 orang, saat ini rata-rata penghuninya hanya sekitar 1.250 saja.

"Tentunya kami bisa lebih lega dan lebih bisa bernafas. Alhamdulillah," tuturnya.

Dia berharap kondisi ini bisa dipertahankan. Atau semakin berkurang. Hal ini agar dirinya lebih tenang dalam menjalani hukuman.

"Makan tidak pernah telat dan tidur pun nyenyak," tutur pria yang terjerat kasus narkotika ini.

Selain pemenuhan hak, Teguh juga menekankan kewajiban yang harus dilakukan WBP. Mulai dari turut menjaga kebersihan lingkungan hingga menjaga keamanan dan ketertiban.

"Sebagai WBP harus disiplin. Semua harus mengikuti program pembinaan dengan baik," tegasnya.

Dengan dialog ini, Teguh berharap kondisi Rutan Surabaya terus kondusif. Dia meminta seluruh jajarannya, terutama para Kalapas dan Karutan untuk mau turun ke bawah dan mendengarkan aspirasi dari WBP.

"Apalagi Rutan Surabaya tahun ini akan dimekarkan. Kami berharap kapasitasnya bisa sampai seribu orang agar lebih nyaman untuk ditempati," tandasnya. Kem/Hel/Waw