Bupati Sidoarjo Ajak PCNU Perkuat Dakwah Digital, Gali Potensi dan Berdayakan Ekonomi Keumatan


Bupati Sidoarjo Ajak PCNU Perkuat Dakwah Digital, Gali Potensi dan Berdayakan Ekonomi Keumatan BUKA - Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali (Gus Muhdlor) saat membuka Musyawarah Kerja (Musker) MWC NU Wonoayu di Kota Batu yang juga dihadiri Ketua PCNU Sidoarjo Zainal Abidin, Sabtu (19/02/2022) sore.

Sidoarjo (republikjatim.com) - Organisasi Masyarakat (Ormas) Islam NU paling banyak memiliki anggota. Termasuk sayap organisasinya seperti Ansor, Muslimat dan Fatayat jumlahnya tidak sedikit.

Di Sidoarjo saja jumlah anggota NU yang sudah memiliki kartu keanggotaan, diperkirakan saat ini jumlahnya lebih dari 500.000 anggota atau seperempat dari jumlah penduduk Sidoarjo. Jumlah itu, belum termasuk simpatisan atau masyarakat yang aktif ikut kegiatan NU dan belum memiliki KartaNU.

Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali menyebut dengan jumlah sebanyak itu, potensi penyebaran gerakan dakwah digital sangat besar. Tapi, kenyataanya tidak demikian. Media Sosial (Medsos) belum begitu dioptimalkan mayoritas warga NU Sidoarjo. Fakta itu bisa dilihat dengan masih minimnya follower akun dakwah yang dikelola PCNU Sidoarjo. Di akun IG PCNU Sidoarjo pengikut atau followernya hanya 622 orang.

"Dakwah digital sudah harus dipikirkan dengan serius. Akun dakwah jangan sampai kalah sengan akun-akun lain yang isi kontennya cenderung tidak beradab tapi followernya sampai puluhan ribu," ujar Gus Muhdlor saat membuka Musyawarah Kerja MWC NU Wonoayu di Kota Batu yang juga dihadiri Ketua PCNU Sidoarjo Zainal Abidin, Sabtu (19/02/2022) sore.

Berikutnya yang penting untuk digarap dengan serius adalah membangun ekonomi keummatan. Sebagai organisasi dengan pengikut mayoritas dengan berbagai latar belakang tersimpan potensi ekonomi yang besar. Hanya saja menurut putra KH Agoes Ali Mashyuri (Gus Ali) itu potensi ini belum tergarap dengan baik.

"Contohnya berapa banyak jumlah pelaku UMKM yang berlatarbelakang anggota NU Sidoarjo. Di Sidoarjo ini ada lebih dari 200.000 UMKM. Mereka belum ada database PCNU Sidoarjo jumlah anggotanya yang memiliki UMKM," imbuhnya.

Begitu juga dengan seringnya kegiatan keagamaan yang diselenggarkan PCNU Sidoarjo dan banom-banomnya. Menurut Bupati muda alumni Fisip Unair Surabaya ini, jika perputaran dari para pelaku usaha orang NU dan didistribusikan ke jama'ah NU maka ekonomi keumatan akan terbangun.

"Termasuk potensi ekonomi dari luar NU juga harus disasar," tegasnya.

Bagi Bupati Alumni SMAN 4 Sidoarjo ini, yang paling penting lagi adalah penguatan organisasi. Untuk mencapai itu semua, kader NU harus bersatu dalam bingkai Aswaja. Tidak keluar dari relnya. Sekarang ini kata Gus Muhdlor lagi gencar-gencarnya gerakan mengajak ke ajaran ahlussunnah tanpa harus masuk dalam organisasi.

"Gerakan ini jangan sampai terjadi. Tanpa masuk dalam organisasi, maka akan mudah tercerai berai. Kurang kuat kalau jalannya sendiri-sendiri atau individual," paparnya.

Oleh karenanya Bupati muda ini mengajak kader-kader NU untuk memikirkan strategi penguatan organisasi di tengah derasnya arus informasi yang berpotensi memecah belah kesatuan dan NKRI.

"Sasarannya, bukan hanya bangsa ini. Tetapi sasaran itu juga ke organisasi seperti NU," pungkasnya. Hel/Waw