Bupati Minta DLHK Kembangkan Sikoling Menjadi Pengolah Limbah


Bupati Minta DLHK Kembangkan Sikoling Menjadi Pengolah Limbah TUTUP - Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah menutup Diklat Kepemimpinan Tingkat III Angkatan 63 yang di selenggarakan Badan Balai Diklat Propinsi Jawa Timur di Kantor Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Pemkab Sidorjo, Senin (07/05/2018).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah meminta Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Pemkab Sidoarjo mengembangkan Sistem Informasi Rekomendasi Teknis Lingkungan (Sikoling) dipakai untuk pengolahan limbah. Permintaan itu disampaikan Saiful Ilah saat Penutupan Diklat Kepemimpinan Tingkat III Angkatan 63 yang di selenggarakan Badan Balai Diklat Propinsi Jawa Timur di Kantor Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Pemkab Sidorjo, Senin (07/05/2018).

Penilaian proyek perubahan dengan judul Peningkatan Layanan UKL/UPL melalui Sistem Pelayanan Terpadu UKL/UPL oleh Tim Penilai Diklat PIM III dengan predikat sangat memuaskan yang dikerjakan, Mohammad Edi Kurniadi Kabid Tata Lingkungan dan Pengendalian Pencemaran. Sistem ini merupakan pengembangan dari Sistem Sikoling yang berjalan di DLHK.

"Kami berencana mengembangkan Sikoling untuk pengelolaan limba B3. h Harapannya limba B3 bisa dikelola sendiri. Karena sudah saatnya Sidoarjo memiliki tempat sendiri untuk pengelolaan limba B3. Saya minta DLHK mengembangkan inovasi dari Mohammad Edi Kurniadi yang sudah diuji dan dinilai tim penilai diklat PIM III dengan sangat memuaskan," terang Saiful Ilah kepada republikjatim.com, Senin (07/05/2018).

Menurut Abah Ipul, Sikoling sudah dilaunching tahun lalu. Aplikasi ini berfungsi mempermudah pengajuan UKL-UPL. Pemohon tidak perlu datang ke Kantor DLHK untuk pengajuan syarat, melainkan cukup mengaksesnya lewat internet.

"Tahun ini DLHK menambah sejumlah fitur dalam aplikasi tersebut. Yakni SMS gateway serta klinik lingkungan. Fungsinya memudahkan pemohon," tegasnya.

Sementara Mohammad Edi Kurniadi menguraikan manfaat Sikoling salah satunya menghemat waktu. Sebab, pemohon semakin cepat mendapat rekomendasi UKL dan UPL.

"Seminggu tuntas. Selain itu, pengajuan permohonan tidak merepotkan. Pemohon cukup membuka website Sikoling. Karena saat ini paperless," katanya.

Selain itu, lanjut Edi mengenai pengembangan Sikoling agar dikembangkan menjadi sistem pengolah limbah B3 sesuai dengan permintaan Bupati, menurut Edi hal itu bisa dikembangkan akan tetapi memerlukan kajian. Namun demikian saat ditanya kesilannya oleh Bupati Sidoarjo Saiful Ilah, Edi menjawab siap.

"Siap akan kami kenbangkan Sikoling menjadi sistem pengolah limbah," ucapnya.

Sedangkan Kepala Badan Diklat Propinsi Jawa Timur, Mudjib Afan menilai proyek perubahan yang sudah dikerjakan pejabat eselon III Sidoarjo sebagai bagian dari syarat kelulusan mengikuti diklat PIM III hasilnya sangat memuaskan. Menurutnya, saat ini Sidoarjo sudah memiliki 30 inovasi hasil karya peserta diklat. Mudjib berpesan agar inoavasi ini bisa segera direalisasikan di dinasnya masing-masing.

"Proyek perubahan akan sangat bermanfaat apabila segera diimplementasikan di masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD)," pintahnya.

Kepala BKD Pemkab Sidoarjo, Sri Witarsih menegaskan diklat PIM III angkatan 63 ini merupakan diklat dengan hasil yang paling baik dibanding diklat PIM tahun-tahun sebelumnya. Alasannya, selain 30 orang peserta lulus semua, jumlah peserta dengan nilai sangat memuaskan mencapai 13 orang.

"Sebelumnya tidak pernah mencapai 10 orang dengan nilai kelulusan sangat memuaskan. Tapi di angkatan ke 63 ini mencapai 13 orang," tandasnya. Waw