Berakhir Antiklimaks, Nurtehe Minta Maaf Bupati Cabut Laporan


Berakhir Antiklimaks, Nurtehe Minta Maaf Bupati Cabut Laporan DAMAI - Waka Polresta Sidoarjo, AKBP Pazma Royce memimpin release perdamaian Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah dan terlapor, Nur Tehe (Nur Slamet) yang diduga mencemarkan nama orang nomor 1 di Sidoarjo ini, Jumat (18/05/2018).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Kasus dugaan pencemaran nama baik yang dilaporkan Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah berakhir antiklimaks. Ini menyusul, Bupati Sidoarjo memaafkan terlapor, Nur Slamet alias Nurtehe alias Nur Jemat (53) warga Desa/Kecamatan Buduran, Sidoarjo membuat surat pernyataan minta maaf kepada orang nomor 1 di Sidoarjo itu.

Padahal, perkara ini sudah dilengkapi keterangan para saksi termasuk saksi ahli serta dilengkapi sejumlah barang bukti. Diantaranya 2 lembar print out hasil screenshoot komentar akun facebook di fans Page E 100. Selain itu, ada 3 lembar print out profile akun facebook atas nama Nurtehe.

"Terlapor bisa dijerat pasal 45 ayat 3 jo pasal 27 ayat 3 UU RI Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas UU RI Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE. Kasus ini dinaikkan statusnya atau tidak bergantung ekspose setelah ini," kata Waka Polresta Sidoarjo, AKBP Pazma Royce kepada republikjatim.com, Jumat (18/05/2018).

Dalam fans page E 100 itu, terlapor Nurtehe menjelek-jelekkan kinerja Bupati Sidoarjo lantaran belum bisa mengatasi kemacetan Sidoarjo hingga Waru, Bupati tidak visioner, Bupati Goblok hingga adanya tulisen Kerek Munggah Mbale.

"Yang jelas polisi juga bertindak atas adanya pengaduan masyarakat atas kasus pencemaran nama baik pejabat ini," imbuhnya.

Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah mengaku belum pernah kenal Nurtehe. Pihaknya menyayangkan jika Nurtehe mengolok-olok dan menjelek-jelekkan dirinya.

"Yang di medsosnya itu kurang benar. Kalau saya kurang visioner atau lainnya tidak mungkin Sidoarjo memiliki kinerja terbaik se Indonesia. Saya berharap berita jelek jadi berita bagus. Kasus ini saya serahkan ke polisi. Kalau minta maaf saya maafin," katanya.

Namun demikian, kata Abah Ipul lantaran Nurtehe sudah menyesali perbuatannya maka dirinya bersedia mencabut laporannya.

"Permohonan dan laporan ini saya cabut. Karena sudah minta maaf untuk saya dan masyarakat Sidoarjo. Karena dia sudah jerah dan berjanji tak diulangi lagi," tegasnya.

Sementara itu, Nurtehe yang membacakan surat pernyataan permohonan maaf dengan materai 6.000 itu mengakui merasa khilaf. Dirinya terjebak macet di Gedangan saat hendak ke Bandara Juanda karena hendak terbang menuju Kalimantan Timur.

"Ndak ada niat menjelek-jelekkan Bupati. Saya khilaf saat mau ke bandara tapi terbendung kemacetan di Gedangan. Saya kemasukan setan Wallohi dan qak saya pribadi tak berniat menjelek-jelekkan Bupati. Tak ada niat pribadi saya. Harapan saya usai ada surat peryataan ini mohon maaf sebesar-besarnya atas nama anak dan istri dan saya sendiri," pungkas pria kelahiran 2 Juli 1965 ini. Waw