Belasan Etnis Ramaikan Acara Semalam Nusantara di Sidoarjo


Belasan Etnis Ramaikan Acara Semalam Nusantara di Sidoarjo MENYAPA - Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah menyapa berbagai etnis yang berkumpul di Alun-Alun Sidoarjo untuk mengikuti acara Semalam Nusantara, Sabtu (03/11/2018) malam.

Sidoarjo (republikjatim.com) - Berbagai etnis dari nusantara berkumpul di Alun-alun Sidoarjo Sabtu (03/11/2018) malam. Mereka terdiri dari etnis Jawa, Toraja, Padang, Batak, Ambon, Sunda, Minahasa, Flores, Papua, Nias, Madura, Bugis, Manado, Maluku sampai etnis Tionghoa.

Belasan etnis ini menampilkan seni dan budaya masing-masing dalam acara Semalam Nusantara. Kegiatan yang diselenggarakan Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Sidoarjo ini dibuka Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah.

"Indonesia negara kepulauan yang memiliki ciri khas masing-masing. Banyak ras, suku dan budaya yang tersebar di nusantara. Kebhinekaan ini secara otomatis berpengaruh terhadap perkembangan kehidupan berbangsa dan bernegara," kata Saiful Ilah.

Menurut Abah Ipul, hingga kini bangsa Indonesia masih menghadapi berbagai konflik vertikal maupun horizontal. Hal ini disebabkan banyak hal. Diantaranya dilatarbelakangi isu globalisasi, demokratisasi, transformasi Iptek, penegakan hukum sampai masalah HAM. Apabila hal ini tidak diselesaikan secara arif dan bijaksana akan berpotensi perpecahan bangsa.

"Karena itu, Pemkab Sidoarjo akan memantapkan posisi Forum Pembauran Kebangsaan (FPK). FPK mendukung terciptanya stabilitas politik, keamanan ketentraman dan ketertiban umum. FPK diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 34 Tahun 2006 Tentang Penyelenggaraan Pembauran di Daerah," imbuhnya.

Dalam kesempatan ini, Bupati Sidoarjo meminta masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan nilai-nilai budaya bangsa. Selain itu meminta masyarakat terus meningkatkan toleransi antar sesama. Baginya dengan toleransi akan mewujudkan Sidoarjo aman, tentram, damai dan kondusif.

"Sebagai pimpinan daerah, saya sangat senang dan bangga sekali malam ini bisa berkumpul dengan berbagai ras dan suku daerah yang ada di seluruh Indonesia. Ini merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan," tegasnya.

Sementara Ketua FPK Sidoarjo, Achmad Amir Aslichin menegaskan salah satu tujuan kegiatan ini mensinergikan berbagai etnis nusantara yang ada di Sidoarjo. Harapannya melalui kegiatan ini identitas suatu ras, suku dan etnis yang ada di Sidoarjo tidak akan hilang. Selain itu kegiatan seperti ini diharapkan dapat menjaga situasi kondusif wilayah Sidoarjo.

"FPK sebagai wadah informasi, komunikasi, kerjsama dan silaturahmi antar masyarakat. Melalui FPK akan menumbuhkan, memantapkan dan mengembangkan rasa kebangsaan," pungkasnya.

Sedangkan dalam Semalam Nusantara ini dipertontonkan pertunjukan kesenian dari seluruh etnis. Mulai dari Bali dengan Tari Sekar Jagad, dari Padang dengan Tari Piring, dan dari Ambon dengan tari Sahurekareka. Etnis Nias menampilkan tari Perang. Sedangkan Madura dengan tari Rampak Lalapan, dari Toraja tari Ma’pasongloh, Maluku tari Soyasoyasisi. Untuk etnis Jawa menampilkan tari Banjarkemuning, tari asli Sidoarjo serta tidak ketinggalan etnis Batak dengan tari Tortor Martumba. Waw