Ajak Santri dan Nahdliyin, 99 Kiai Jatim Kompak Dukung Gus Muhaimin Iskandar Maju di Bursa Pemilu 2024


Ajak Santri dan Nahdliyin, 99 Kiai Jatim Kompak Dukung Gus Muhaimin Iskandar Maju di Bursa Pemilu 2024 DUKUNG - Sebanyak 99 Kiai Jatim bertekad mendukung Ketua Umum PKB, Abdul Muhaimin Iskandar maju di bursa Capres dan Cawapres Pemilu 14 Pebruari 2024 mendatang saat Musyawarah 99 Kiai Jawa Timur di Pesantren Bumi Shalawat Lebo Sidoarjo, Kamis (23/02/2023).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Sebanyak 99 Kiai Khos Jawa Timur menggelar musyawarah di Pesantren Progresif Bumi Shalawat, Desa Lebo, Kecamatan Sidoarjo, Kamis (23/02/2023) sore. Dalam pertemuan itu, puluhan kiai Khos memberi dukungan kepada Ketua Umum DPP PKB, Abdul Muhaimin Iskandar yang termaktub dalam risalah dukungan yang akan mencalonkan diri dalam bursa Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden dalam Pemilu 2024 mendatang.

Dukungan itu, salah satunya dari Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Sidogiri, Kecamatan Mejayan, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, KH Ahmad Fuad Noerhasan. Kiai Fuad menyatakan dukungannya sudah bulat kepada Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin) untuk maju dalam Pemilu setahun mendatang.

Dukungan ini disampaikan langsung Kiai Fuad di depan Gus Muhaimin dan 99 kiai dan ratusan gawagis dari berbagai pondok pesantren di Jawa Timur dalam forum Musyawarah 99 Kiai Jawa Timur.

"Saya sebagai pengasuh Pondok Pesantren Sidogori mendukung dan mendoakan Gus Muhaimin Iskandar, mudah-mudahan Gus Muhaimin Iskandar berhasil dalam rencananya maju dalam Pemilu 2024," ujar kiai kharismatik ini di sela acara, Kamis (23/02/2023) sore.

Selain itu, Kiai Fuad bakal menginstruksikan para santri dan alumni Ponpes Sidogiri untuk bersama-sama memberi dukungan kepada Gus Muhaimin Iskandar.

"Saya beserta para santri Sidogiri dan para alumni Ikatan Alumni Santri Sidogiri (IASS) juga akan mendukung Gus Muhaimin Iskandar sukses memperjuangkan cita-cita para santri dan nadliyin untuk kemajuan bangsa dan negara Indonesia," imbuh Kiai Khos ini.

Tidak hanya itu, Kiai Fuad juga mengimbau para masyayih pondok pesantren lainnya agar membulatkan tekad memberikan dukungan serupa kepada cicit salah satu pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Bisri Syansuri itu.

"Saya juga memohon dan mengimbau para masyayih pondok pesantren agar menyatakan dukungan bulat mendukung Gus Muhaimin Iskandar untuk maju," tegasnya.

Tidak hanya itu, Kiai Fuad juga mengajak kepada para masyayih pesantren lainnya dan mengajak seluruh nahdliyin untuk memiliki tekad bulat yang sama mendukung Gus Muhaimin.

"Saya mengimbau kepada warga nahdliyin agar semua warga nahdliyin ikut mendukung Gus Muhaimin Iskandar. Bukan hanya masyayihnya saja, saya mohon masyayih pondok pesantren, terutama yang mutahoris dari Pondok Pesantren Sidogiri dengan para santrinya, alumninya semua saya mohon mendukung Gus Muhaimin Iskandar," pintahnya.

Kiai Fuad meyakini jika semua warga nahdliyin dan kalangan pesantren kompak, maka akan bisa mengantarkan Gus Muhaimin sebagai pemimpin nasional.

"Insyaallah, kalau semua kompak para masyayih, pondok pesantren, para santri, para alumni pondok pesantren, para warga nahdliyin kalau kompak mendukung Gus Muhaimin Iskandar insyalalah Gus Muhaimin Iskandar akan berhasil apa yang dicita-citakan," ungkapnya.

Dukungan yang sama disampaikan KH Nurul Huda Jazuli, Ploso, Kediri. Menurut kiai sepuh ini perjuangan Gus Muhaimin Iskandar akan sukses jika semua warga Nahdliyin dan pengasuh ponpes bertekad bulat memberikan dukungan. Bahkan dukungan itu diberikan dalam bentuk tanda tangan dukungan. Hal itu seperti dirinya saat memberikan dukungan kepada pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur di Jawa Tengah beberapa tahun lalu.

"Saya hanya minta warga nahdliyin untuk bersatu dan kompak, jangan sampai centang penerang. Kalau tidak kompak maka mustahil perjuangan warga nahdliyin dapat diperjuangkan dalam kanca pemimpin nasional. Untuk mendukung Gus Muhaimin maju maka harus menjaga keutuhan dan kekompakan itu. Bila perlu harus ada tandatangan dukungan yang dipertahankan sampai perjuangan menggapai cita-cita bersama ini," urainya.

Sementara Gus Muhaimin Iskandar mengaku siap menjalan mandat para kiai Khos dan sepuh di Jatim itu. Dirinya yakin jika dirinya siap berjuang dalam bursa Capres dan Cawapres di Pemilu 2024 mendatang.

"Saya sudah siap menjalankan tugas dan mandat para kiai. Apalagi saat ini diprediksi dalam Pemilu 2024 mendatang PKB bakal menjadi Partai pemenang kedua atau ketiga dalam Pemilu 2024," paparnya.

Bahkan hasil muktamar PKB menginstruksikan Ketua Umum PKB harus maju Capres atau Cawapres. Bahkan hasil survei tren perkembangan PKB mendatang optimis semakin kuat. Termasuk koalisinya semakin mengkristal.

"Insyaallah paling lambat sebelum Ramadhan 2023 baik pasangan maupun koalisi partainya akan segera diumumkan. Sekarang ini pilihan terakhir PKB adalah dalam rangka mengawal amanah kita paling mengerti ideologi ahlus sunnah waljamaah dan perjuangan warga nahdliyin," tandasnya.

Sementara dalam musyawarah ini menghasilkan beberapa risalah para kiai. Diantaranya, (1) memberangkatkan Gus Muhaimin dari Bumi Jawa Timur untuk melanjutkan dan memperluas pengabdiannya bagi bangsa, negara, kemanusiaan dan agama, dengan secara langsung memegang tampuk kepemimpinan nasional, (2) mendorong dan mengajak pihak-pihak yang terlibat atau memiliki keterkaitan dengan proses sirkulasi kepemimpinan nasional untuk menjadikan tekad dan komitmen ini sebagai bahan pertimbangan dan pemikiran dalam pengambilan keputusan politik dan (3) mengajak masyarakat, terutama pihak-pihak yang memiliki harapan dan pandangan yang sama dengan kami, untuk secara bersama-sama mengikhtiarkan terwujudnya niat mulia dan tekad besar ini, dengan langkah-langkah yang sesuai dengan peran dan fungsi kita masing-masing.

Dalam acara ini dihadiri KH Nurul Huda Jazuli Ploso Kediri, KH Agus Ali Masyhuri Sidoarjo, KH Anwar Iskandar Kediri, KH Fuad Nur Hasan Sidogiri Pasuruan, KH Marzuki Mustamar, KH Abdul Adzim Kholili, KH Abdul Hannan Maksum, KH Abdurrohman Al Kautsar, KH Athoillah Anwar, KH Fahim Royani, KH Maksum Faqih. Selain itu, dihadiri pula KH Kholil Nawawie, KH Abdul Mughist, KH Abdus Salam Shohib, KH Ali Makki Zaini, KH Jazuli Nur, KH Makki Nasir dan ratusan kiai lain dari berbagai pesantren di Jawa Timur. Hel/Waw