86.720 Warga Miskin Sidoarjo Akan Terima Bantuan Pangan Cadangan Provinsi Jatim Tahap II


86.720 Warga Miskin Sidoarjo Akan Terima Bantuan Pangan Cadangan Provinsi Jatim Tahap II BANTUAN - Bantuan pangan cadangan beras Provinsi Jawa Timur tahap II mulai disalurkan dan dilaunching Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa di Bulog Kantor Cabang Surabaya Utara di Buduran, Sidoarjo, Rabu (13/09/2023) sore.

Sidoarjo (republikjatim.com) - Bantuan pangan cadangan beras Provinsi Jawa Timur tahap II mulai disalurkan. Bantuan itu dilaunching Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa di Bulog Kantor Cabang Surabaya Utara di Kecamatan Buduran, Sidoarjo, Rabu (13/09/2023) sore. Terdapat 3,2 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Jawa Timur yang akan memperoleh bantuan itu.

Mereka memperoleh 10 kilogram beras setiap bulannya selama tiga bulan. Mulai bulan September, Oktober dan November. Di Kabupaten Sidoarjo sendiri terdapat 86.720 KPM.

Gubernur Jawa Timur (Jatim), Ny Khofifah Indar Parawansa mengatakan 34.000 ton beras akan didistribusikan setiap bulan. Pendistribusian dilakukan di bulan September, Oktober dan November. Dengan demikian terdapat 102.000 ton beras yang disalurkan kepada 3,2 juta KPM di seluruh Jawa Timur.

"Kami berharap ketika hari ini mulai didistribusikan 34.000 ton untuk 3,2 juta KPM, maka akan memberi bantalan sosial bagi KPM. Sekaligus bisa memberi penetrasi harga beras di pasar, terutama untuk beras dengan kualitas medium," ujar Khofifah Indar Parawansa, Rabu (13/09/2023) sore.

Selain itu, Khofifah menjelaskan kenaikan harga beras diatas Harga Eceran Tertinggi (HET) terjadi di semua wilayah Indonesia. Faktornya, karena kenaikan harga Gabah Kering Giling (GKG) dan harga Gabah Kering Panen (GKP). Karena itu, harga beras di penggilingan sudah diatas HET. Namun harga beras premium dan medium di Jatim masih berada di tengah - tengah.

"Beras medium harganya dikisaran Rp 11.300 per kilogram. Itulah yang menyebabkan produknya yaitu beras di pasar sudah di atas HET," katanya.

Khofifah menguraikan sebenarnya terdapat 3,4 juta KPM di Jatim yang menerimanya. Namun 200.000 KPM masih dalam proses verifikasi. Pihaknya berharap proses verifikasi dari Kementerian Sosial itu cepat selesai. Dengan begitu, mereka dapat segera menerima bantuan beras itu.

"Sesungguhnya total ada 3,4 juta KPM, tapi yang 200.000 masih dalam proses verifikasi. Mudah-mudahan bisa segera selesai sehingga mereka bisa mendapatkan hak mereka," tegasnya.

Sementara Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Pemkab Sidoarjo, Ahmad Misbahul Munir menegaskan terdapat 86.720 KPM di Kabupaten Sidoarjo yang akan menerima bantuan pangan cadangan beras Provinsi Jawa Timur tahap II Tahun 2023 ini. Jumlah KPM itu, mengalami penurunan dibanding bantuan tahap pertama kemarin. Penurunannya, sekitar 5.000 KPM. Bantuan pada tahap pertama kemarin terdapat 92.000 KPM Sidoarjo yang memperolehnya.

"Penerimanya sama dengan yang kemarin. Tapi, ada penurunan karena hasil verifikasi KPM dari Kementerian Sosial," ungkapnya.

Pria yang akrab disapa Misbah ini berharap penyaluran bantuan pangan cadangan beras tahap kedua kali ini berjalan lancar seperti tahap sebelumnya. Bantuan akan segera disalurkan ke setiap desa setelah diterima Kabupaten Sidoarjo. Dengan begitu 86.720 KPM Sidoarjo dapat segera menikmatinya.

"Bantuan pangan cadangan beras tahap pertama kemarin berjalan lancar. Bahkan seratus persen tersalurkan. Mudah-mudahan penyaluran bantuan tahap kedua kali ini sama lancarnya," tandasnya. Hel/Waw