Sidoarjo (republikjatim.com) - Sejumlah kalangan menyayangkan pembongkaran Gedung Bulutangkis Sulaksana yang ada di JL Pahlawan Nomor III, Kelurahan Sidokumpul, Kecamatan/Kabupaten Sidoarjo. Ini menyusul, selain disebabkan bangunan gedung bulutangkis itu terbaik se Sidoarjo, juga disebabkan usianya belum genap 10 tahun.
Apalagi, usai pembongkaran gedung yang rencananya bakal dibangun gedung Wisma Atlet Sidoarjo senilai Rp 13,4 miliar yang dikerjakan PT Tureloto Battu Indah (Jakarta) dan PT Rudy Jaya Beton (Sidoarjo) dengan sistem KSO itu, tidak dibarengi sarana alternatif penggantinya. Kondisi ini mengganggu para atlet bulutangkis Sidoarjo untuk berlatih.
"Gedung sudah dibongkar, kami jadi agak berat. Karena ada beberapa club bulutangkis yang berlatih di gedung itu. Seharusnya Pemkab Sidoarjo memberi sarana penganti agar anak-anak (atlet) mendapat berlatih lain," terang Ketua Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Sidoarjo, Thorieq kepada republikjatim.com, Kamis (31/10/2019).
Thorieq menguraikan Cabang Olahraga Bulutangkis Sidoarjo tercatat membawa nama harum Sidoarjo di kanca kejuaraan tingkat Provinsi Jatim. Terutama saat menjadi juara umum, yakni memperoleh 4 medali emas di Pekan Olahraga Provinsi Jawa Timur (Porprov) VI di Tuban 2019 kemarin. Akan tetapi, kini gedung olahraga bulutangkis milik Pemkab Sidoarjo itu, sudah rata dengan tanah.
"Itu gedung kebanggaan atlet bulutangkis (badminton) Sidoarjo. Sekarang tinggal kenangan. Padahal gedung itu, sering digunakan sejumlah kejuaraan baik itu Kejurkab dan Piala Bupati. Gedung itu mampu menampung ribuan penonton. Bahkan masuk lapangan standar nasional," ungkapnya.
Lebih jauh, Thorieq memaparkan Gedung Bulutangkis Sulaksana itu belum genap berusia 10 tahun lantaran baru dibangun sekitar Tahun 2013 lalu. Namu kini, sudah dirobohkan untuk diganti gedung Wisma Atlet. Apalagi gedungnya masih tergolong sangat bagus.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
"Secepatnya Pemkab Sidoarjo seharusnya mencari lapangan pengganti latihan bagi anak-anak club Badminton. Ini demi keberlangsungan pembinaan atlet Bulutangkis Kota Delta. Apalagi, Sidoarjo sekarang sudah dipandang kiblatnya atlet badminton Jatim setelah Surabaya yang terkenal gudang atlet bulutangkis berhasil ditumbangkan di ajang Porprov Jatim kemarin," tegas pemilik club badminton FIFA ini.
Sementara anggota Komisi C DPRD Sidoarjo, M Nizar juga menyayangkan pembongkaran gedung bulutangkis itu. Alasannya, jika hanya membangun Wisma Atlet selayaknya bisa memanfaatkan stan ruko yang mengelilingi GOR Stadion Delta Sidoarjo.
"Kalau serius cukup bersihkan dan tertibkan stadion. Rukonya digunakan untuk wisma atlet daripada buat tempat warkop, kafe dan karaoke. Itu akan bisa menghemat anggaran. Tidak gedung masih bagus dirobohkan kemudian dibangun ulang," tandas pria yang juga Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Sidoarjo ini. Waw
Editor : Redaksi