Sidoarjo (republikjatim.com) - Warga Desa Watugolong dan Desa Barengkrajan, Kecamatan Krian, Sidoarjo merasa senang. Ini menyusul dikerjakannya normalisasi Sungai Avour Buntung yang melintas di kedua desa itu.
Apalagi, normalisasi sungai itu segera dikerjakan oleh Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air (PUBM dan SDA) Pemkab Sidoarjo. Padahal, berdasarkan catatannya Avour Buntung sudah hampir 10 tahun terkahir tidak dinormalisasi dan memicu endapan lumpur sekaligus sedimentasi hingga terjadi pendangkalan.
Karena itu, Kades, perangkat serta warga dari kedua desa itu bersemangat mengecek pekerjaan normalisasi sungai itu secara bersama-sama.
Kepala Desa (Kades) Watugolong, Slamet Handoyo mengatakan usulan pekerjaan normalisasi sungai ini awalnya diajukan lewat forum Curhat warga dan perangkat desa ke anggota Komisi C DPRD Sidoarjo. Hasilnya, usulan itu kemudian direspon dan langsung dikerjakan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air (PUBM dan SDA) Pemkab Sidoarjo.
"Alhamdulillah, saya mewakili warga Watugolong merasa terbantu dengan kinerja Pak Dewan Abah Nizar. Karena usai mengadu langsung bisa ditindaklanjuti. Karena normalisasi sungai ini penting agar tidak adalagi banjir di perkampungan kami," ujar Slamet Handoyo kepada republikjatim.com, Rabu (07/05/2025) sore.
Slamet Handoyo menjelaskan pekerjaan normalisasi Sungai Buntung itu, dikerjakan sepanjang 2,5 kilometer. Yakni dari ujung Desa Watugolong hingga ke desa tetangga yakni Desa Barengkrajan. Berdasarkan datanya, sudah hampir 10 tahun terakhir sungai itu belum pernah dinormalisasi hingga terjadi pendangkalan itu. Dalam pekerjaannya, satu alat berat berupa Excavator Amphibi melakukan pengerukan endapan sungai itu.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
"Karena itu, kami atas nama Pemdes Watugolong dan warga mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Aba Nizar (anggota Komisi C DPRD Sidoarjo). Makanya sore ini, kami bersama-sama Pak Dewan mengawal langsung sekaligus mengecek proses pekerjaan pengerukan dan pendalaman sungai ini," ungkapnya.
Sementara anggota Komisi C DPRD Sidoarjo, Moch Nizar menilai program normalisasi sungai di Sidoarjo itu sangat penting. Alasannya, hampir semua sungai yang melintasi wilayah Sidoarjo terutama sungai besar-besar kerap mengalami pendangkalan. Karena itu, jika normalisasi tidak dijadikan program besar Bupati dan Wakil Bupati Sidoarjo, bisa jadi langganan banjir setiap musim hujan tidak bisa teratasi secara bertahap.
"Normalisasi sungai ini memiliki banyak manfaat. Terutama untuk mencegah banjir dan mengurangi erosi tanah. Bahkan, dengan normalisasi kapasitas sungai untuk menampung air meningkat hingga aliran air menjadi lebih lancar dan risiko banjir berkurang.
Selain itu, normalisasi juga membantu meningkatkan produktivitas pertanian karena memudahkan pengelolaan air irigasi dan meningkatkan kualitas air," pungkasnya. Hel/Waw
Editor : Redaksi