Diapresiasi Pjs Bupati, PWI Sidoarjo Gelar Seminar Bahas Etika Jurnalistik di Era AI

author republikjatim.com

republikjatim.com

Rabu, 30 Okt 2024 23:04 WIB

Diapresiasi Pjs Bupati, PWI Sidoarjo Gelar Seminar Bahas Etika Jurnalistik di Era AI

i

SEMINAR - Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Sidoarjo menggelar Seminar Jurnalistik bertema Etika Jurnalistik di Era AI: Menjaga Integritas Pers sesuai UU No 40 Tahun 1999 di Hotel Halogen Juanda, Sidoarjo, Rabu (30/10/2024).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Sidoarjo menggelar Seminar Jurnalistik bertema Etika Jurnalistik di Era AI: Menjaga Integritas Pers sesuai UU No 40 Tahun 1999 di Hotel Halogen Juanda, Sidoarjo, Rabu (30/10/2024). Seminar ini, diharapkan meningkatkan kesadaran insan pers tentang menjaga etika pers dalam pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan yakni Artificial Intelligence (AI).

Seminar yang dihadiri sekitar 100 peserta dari wartawan dan beragam elemen masyarakat ini, juga diharapkan meningkatkan literasi media dan digital masyarakat dalam menyikapi berita yang diproduksi dengan bantuan AI. Seminar ini dihadiri dua narasumber yakni Ketua Dewan Kehormatan PWI Jawa Timur, Joko Tetuko dan pengajar Pusdiklat Kominfo RI, Erry Farid.

Dalam paparannya, Joko Tetuko mengatakan integritas jurnalis dapat tetap terjaga dengan memegang teguh kode etik jurnalistik dalam gempuran teknologi AI. Menurutnya, perkembangan zaman tidak serta merta dapat mengubah keilmuan atau kode etik jurnalistik.

"Kalau kita tidak dapat memegang teguh kode etik dan standar kompetensi wartawan, pasti akan tergantikan dengan teknologi AI. Maka dari itu, saya meyakini kalau kategori kompetensi dapat dipahami dan dipegang teguh, Insyaallah jurnalistik tidak akan tergerus," ujar Joko Tetuko.

Kode etik jurnalistik sendiri, menurut Joko Tetuko menjadi salah satu hal terpenting dalam dunia kewartawanan. Namun, prinsip yang paling utama tertuang dalam UU Pers Nomor 40 Tahun 1999 tentang Penggunaan Teknologi termasuk AI harus mewujudkan misi utama pers.

"Kita harus melihat, publik memiliki hak untuk mendapatkan informasi yang berkualitas dan terpercaya dengan kode etik dan kompetensi yang kita miliki. Perlu sekali dibuat panduan etika penggunaan AI. Harus diatur secara etis. Dan sisi etis ini akan menjadi tantangan bagi pers," tegasnya.

Sedangkan narasumber lainnya, Erry Farid menambahkan penggunaan kecerdasan buatan dapat membantu proses produksi berita menjadi lebih cepat dan efisien. Namun, di sisi lain penggunaan kecerdasan buatan dalam ruang berita masih menyisakan banyak persoalan. Terutama berkaitan dengan etika dan akurasi.

"Artificial Intelligence in the News dalam hal peningkatan efisiensi dan produktivitas organisasi berita yang mengaplikasikan bantuan kecerdasan buatan, telah tercapai. Tapi di sisi lain jurnalis masih memandang kontrol manusia masih sangat diperlukan untuk menghasilkan produk berita yang akurat dan dipercaya publik," ungkap Erry.

ADVERTISEMENT

republikjatim.com vertical

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sementara Pjs Bupati Sidoarjo, Muhammad Isa Anshori yang membuka seminar itu mengaku pihaknya sangat mengapresiasi kegiatan seminar jurnalistik yang digelar PWI Sidoarjo ini. Menurutnya, perusahaan media atau wartawan memiliki peran penting bagi pemerintah. Mulai dari penyampaian informasi, kritik membangun dan sebagai pilar demokrasi ke empat.

"Komunikasi pemerintahan tantangannya lebih besar karena menyangkut kebijakan publik. Tapi pemerintah harus punya kekuatan untuk mengontrol komunikasi melalui media. Kami tidak anti kritik, kami sangat mengapresiasi peran kawan-kawan media dalam berlangsungnya sistem pemerintahan," jelas Kepala Dinas Kelautan Pemprov Jatim ini.

Ketua PWI Sidoarjo, Mustain menguraikan seminar jurnalistik ini didukung penuh Pemkab Sidoarjo. Kegiatan ini menjadi salah satu program kerja Tahun 2024 yang bertujuan untuk meningkatkan literasi media kepada masyarakat.

"Seminar jurnalistik ini diharapkan mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam mengawasi konten media dan melaporkan pelanggaran etika jurnalistik. Seminar ini juga diharapkan bisa meningkatkan kepercayaan publik terhadap media massa yang menerapkan etika jurnalistik dalam pemanfaatan AI," paparnya.

Tahun 2024 ini, kata Mustain pihaknya juga telah menggelar diklat jurnalistik dengan sasaran para santri dan guru SMP sederajat di Kota Delta.

"Semua program kerja PWI Sidoarjo ini termasuk beberapa kegiatannya juga untuk meningkatkan literasi media bagi masyarakat Sidoarjo," pungkasnya. Ary/Waw

Editor : Redaksi

republikjatim.com horizontal