YJI Sidoarjo Peringati Hari Kesehatan Jantung Sedunia dengan Edukasi Kesehatan dan Berolahraga Rutin


YJI Sidoarjo Peringati Hari Kesehatan Jantung Sedunia dengan Edukasi Kesehatan dan Berolahraga Rutin HADIAH - Pj Sekda Sidoarjo Andjar Surjadianto bersama Ketua YJI Sidoarjo, dr Sriatun menyerahkan hadiah Lomba Senam Lansia Jantung Sehat Beregu di Pendopo Delta Wibawa Sidoarjo, Selasa (17/10/2023).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Kenali Jantung Sehatmu, Sayangi Jantungmu (Use Heart Knowheart). Tema ini diangkat dalam peringatan Hari Jantung Sedunia sekaligus HUT Yayasan Jantung Indonesia (YJI) Cabang Sidoarjo di Pendopo Delta Wibawa, Selasa (17/10/2023). Kegiatan yang dihadiri Pj Sekda Sidoarjo Andjar Surjadianto ini dikemas dalam acara seminar.

Hadir pula Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemkab Sidoarjo Fenny Apridawaty, Ketua YJI Cabang Sidoarjo, dr Sriatun Subandi dan Direktur RS Aisyiyah Siti Fatimah Tulangan, dr Tjatur Priambodo sebagai narasumber.

Pj Sekda Andjar Surjadianto yang mewakili Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali mengatakan Tahun 2021 Indonesia memiliki Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) yang tertuang di dalam Peraturan Presiden nomor 86 Tahun 2021. Menurutnya, DBON ini menjadi dokumen rencana induk yang berisikan arah kebijakan pembinaan dan pengembangan olahraga nasional yang dilakukan secara efektif, efisien, unggul, terukur, sistematis, akuntabel dan berkelanjutan dalam lingkup olahraga pendidikan, olahraga rekreasi, olahraga prestasi dan industri olahraga.

"Hari ini kita berkumpul dalam rangka salah satunya implementasi DBON itu," ujar Andjar Surjadianto.

Berdasarkan data kasus baru penyakit jantung di Indonesia maupun di Kabupaten Sidoarjo Tahun  2023 sebanyak 3.968 kasus. Kasus itu diantaranya pada laki-laki sebanyak 2.217 kasus dan perempuan sebanyak 1.752 kasus. Menurutnya, faktor resiko penyakit jantung lebih tinggi pada laki-laki disebabkan karena adanya penyakit hypertensi, obesitas dan merokok.

"Inilah yang mejadi penyebab penyakit jantung banyak diderita laki-laki. Selain itu, ada penyakit penyerta diabetes militus dan kurangnya aktivitas fisik. Perlu diupayakan atau dikampanyekan untuk aktif bergerak, tidak hanya dilakukan oleh pemerintah saja. Akan tetapi, seluruh masyarakat terutama yang tergabung dalam Club YJI atau club olahraga dalam rangka kesehatan jantung," pintanya.

Andjar menilai kesehatan jantung korelasinya sangat tinggi dengan usia harapan hidup. Baik di tingkat nasional maupun di Sidoarjo. Secara nasional usia harapan hidup di Indonesia Tahun 2023 dipatok 68,83. Sedangkan di Sidoarjo Tahun 2022 kemarin 74,03. Di Tahun 2021, usia harapan hidup di Sidoarjo ditargetkan 73,69. Capaiannya melebih target diangka 74,08. Namun di Tahun  2022 ditargetkan 74,60 akan tetapi hanya tercapai 74,03.

"Saya ingin mengkuantifikasi usia harapan hidup dalam rangka melihat tren perkembangan terhadap kesehatan yang ada di Sidoarjo ini. Saya sebutkan Tahun 2021 karena Tahun 2021 itu awal dari RPJMD Kabupaten Sidoarjo masa kepemimpinan Ahmad Muhdlor dan Subandi. Berakhir Tahun 2026 dengan targetnya 76 sekian. Artinya selama 5 tahun kita menargetkan usia harapan hidup kita ada sekitar 3 tahun dan di Sidoarjo termasuk baik dibandingkan dengan nasional. Tapi dibanding dengan Asia Tenggara mungkin masih perlu perbaikan (peningkatan)," tegasnya.

Andjar mengungkapkan penyakit jantung menempati angka tertinggi penyebab kematian di Indonesia. Hal seperti ini harus dicari akar permasalahannya. Karena itu, dirinya mengajak untuk menambah wawasan dan pengetahuan membuat jantung  sehat. Mulai dari dijaga makanannya seperti tidak terlalu sering memakan makanan cepat saji ataupun makan berlebihan tanpa diimbangi dengan aktivitas fisik.

"Pola hidup seperti ini menjadi pemicu utama penyakit jantung. Hal itu bisa melanda siapa saja," urainya.

Selain itu, kata Andjar untuk mengatasi masalah ini maka penting dilakukan penguatan dan layanan dasar di masyarakat melalui edukasi olahraga yang baik dan benar. Pencegahan primer dan sekunder melalui pemberdayaan kelompok olahraga di masyarakat dan meningkatkan kapasitas serta kapabilitas sumberdaya dan sarana prasarana layanan. Baik di tatanan masyarakat serta fasilitas kesehatan dan fasilitas pelayanan pasca kejadian penyakit juga penting.

"Langkah strategis dalam mewujudkan pemberdayaan kelompok olahraga masyarakat di Sidoarjo, yang pertama membangun metode pemberdayaan olahraga masyarakat mencakup tiga hal. Yakni mulai dengan perencanaan yang baik, lakukan aksi sosial di berbagai kegiatan, meningkatkan kesadaran dan pendidikan di berbagai level kelompok masyarakat. Mulai kelompok remaja, dewasa hingga Lanjut Usia (Lansia)," tandasnya.

Dalam kesempatan ini Pj Sekda bersama Ketua YJI Sidoarjo menyerahkan hadiah Lomba Senam Lansia Jantung Sehat Beregu. Yakni juara 1 KJS Kecamatan Sidoarjo, Juara 2 KJS Kecamatan Taman, Juara 3 KJS Kecamatan Candi. Sedangkan Lomba Senam Jantung Sehat Remaja, Juara 1 KJR SMPN 4 Sidoarjo, Juara 2 KJR SMPN 1 Buduran dan Juara 3 KJR 3 Waru. Hel/Waw