Warga Wonorejo Ponorogo Menyoal Tumpukan Material Proyek Tutup Badan Jalan


Warga Wonorejo Ponorogo Menyoal Tumpukan Material Proyek Tutup Badan Jalan MATERIAL - Hampir dua bulan tumpukan material proyek nyaris tutup separo badan jalan di Dusun Wonorejo, Desa Serag, Kecamatan Pulung, Ponorogo, Selasa (24/09/2019).

Ponorogo (republikjatim.com) - Warga Dusun Wonorejo, Desa Serag, Kecamatan Pulung, Ponorogo mengeluhkan akses jalan yang digunakan tempat tumpukan material berupa pasir dan batu. Material proyek ini menutup separoh akses jalan dari Pulung menuju Desa Serag.

Salah seorang warga, Sugianto mengaku tumpukan material sudah sejak dua bulan lalu. Bahkan hingga kini tidak ada tanda-tanda proyek dikerjakan. Bahkan pihaknya tidak mengetahui material itu akan digunakan untuk mengerjakan proyek apa. Hal ini lantaran tidak ada papan nama (pengumuman).

"Sebelum ada tumpukan material, sehari-hari warga beraktivitas melewati jalan itu. Tetapi sekarang mereka harus memutar dengan jarak yang lebih jauh. Memang ada akses jalan lain menuju Wonorejo, tetapi jalannya susah dilalui sehingga warga kesulitan melintasi jalan itu," katanya Selasa (24/09/2019).

Penutupan jalan itu, lanjut Sugianto juga tidak ada sosialisasi ke warga. Dirinya dan warga lain berharap proyek yang ada di desa seperti ini menjadi perhatian serius Pemkab Ponorogo.

"Semoga ada perhatian serius dari pemerintah. Karena warga selama ini keberatan dengan material itu," imbuhnya.

Hal senada dikatakan Guritno warga Dusun Wonorejo yang mengaku tidak tahu-menahu tentang siapa pelaksana proyek itu. Termasuk untuk apa material itu. Lantaran papan nama berisi informasi proyek tidak terpasang.

"Kami sangat menyayangkan tumpukan material yang hampir memenuhi badan jalan di jalur Pulung - Wonorejo itu. Warga pasti sangat terganggu. Biasanya bisa dilewati, sekarang susah. Apalagi kendaraan roda empat, sudah tidak bisa lewat sini karena sebelah sudah jurang," tegasnya.

Sementara Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pemkab Ponorogo, Jamus Kunto ketika dikonfirmasi pihaknya masih melakukan kroscek di lapangan.

"Saya harus cek dulu. Karena ada dua lokasi penumpukan material. Sudah dua bulan itu masih belum jelas pekerjaannya apa? Yang lokasi satunya baru dropping material seminggu lalu itu pekerjaan dinas. Tapi sudah dirapikan (dipinggirkan)," pungkasnya. Mal/Waw