Warga Balongbendo Dilatih Sajikan Kopi Secara Profesional untuk Kurangi Angka Pengangguran Dampak Covid-19


Warga Balongbendo Dilatih Sajikan Kopi Secara Profesional untuk Kurangi Angka Pengangguran Dampak Covid-19 PELATIHAN - Bupati Sidoarjo, Subandi membuka Pelatihan Barista (Penyaji Kopi) profesional untuk 32 warga Kecamatan Balongbendo, Sidoarjo, (25/05/2021).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Pelatihan Barista (penyaji kopi) profesional kembali digelar Pemkab Sidoarjo. Kali ini diberikan kepada 32 warga Kecamatan Balongbendo. Pelatihan digelar mulai tanggal 25 Mei sampai 4 Juni 2021 di Kantor Kecamatan Balongbendo.

Acara pelatihan dibuka langsung Wakil Bupati Sidoarjo, Subandi. Wabup Sidoarjo, Subandi mengatakan pelatihan ini untuk mengurangi angka pengangguran. Menurutnya, dampak pandemi Covid-19 menjadi penyebab tingginya angka pengangguran di Sidoarjo. Kondisi seperti ini, menuntut pemerintah memiliki kreatifitas program untuk menekan angka pengganguran.

"Seperti program pelatihan yang dilakukan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Pemkab Sidoarjo ini. Dengan adanya pelatihan diharapkan mampu menciptakan tenaga kerja yang mumpuni, kompeten dan memiliki produktifitas tinggi agar mampu bersaing dengan tenaga kerja asing," ujar Subandi, Selasa (25/05/2021).

Subandi berharap para peserta pelatihan mampu membuka lapangan kerja baru. Hal itu bakal mampu membantu pemerintah dalam menurunkan angka pengangguran di Sidoarjo. Dikatakannya, angka pengangguran di Sidoarjo saat ini mencapai 10,97 persen.

"Kepada para peserta pelatihan saya berpesan untuk mengembangkan hasil pelatihan Barista yang diberikan," pintahnya.

Sementara Kepala Disnaker Pemkab Sidoarjo, Fenny Apridawati menilai program pelatihan ini untuk mewujudkan visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali (Gus Muhdlor) dan Subandi dalam menciptakan 100.000 lapangan kerja baru. Pihaknya, bakal gencar memberi pelatihan keterampilan berbasis kompetensi kepada masyarakat Sidoarjo.

"Peserta pelatihan dilatih sesuai dengan standar kompetensi yang ada. Usai pelatihan, peserta pelatihan akan mengikuti uji kompetensi. Peserta pelatihan kompetensi diharapkan semua peserta bisa lulus uji kompetensi yang diselenggarakan lembaga sertifikasi profesi atau lisensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP)," tegasnya.

Selain itu, Fenny yang juga mantan Kepala Disperindag Pemkab Sidoarjo ini, sertifikat uji kompetensi BNSP sangat bermanfaat untuk membuka usaha maupun bekerja di tempat lain. Dirinya berharap seluruh peserta pelatihan dapat mengikutinya sungguh-sungguh.

"Dengan niat itu, kami yakin seluruh peserta pelatihan nanti dapat lulus uji kompetensi. Pemkab Sidoarjo akan memfasilitasi peserta pelatihan yang ingin membuka usaha maupun menciptakan lapangan kerja baru. Mohon bisa mengikuti pelatihan ini dengan sungguh-sungguh dengan hasil memuaskan," tandasnya. Zak/Hel/Waw