Triwulan II Capai Rp 5,6 Triliun, Bupati Sidoarjo Optimis Investasi Tahun 2023 Tembus Target Rp 7,1 Triliun


Triwulan II Capai Rp 5,6 Triliun, Bupati Sidoarjo Optimis Investasi Tahun 2023 Tembus Target Rp 7,1 Triliun Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali optimis nilai investasi di Sidoarjo naik sesuai dengan target.

Sidoarjo (republikjatim.com) - Realisasi Investasi di Kabupaten Sidoarjo Triwulan II Tahun 2023 mencapai Rp 5,6 triliun atau sebesar 78,8 persen dari target investasi Tahun 2023 yaitu Rp 7,179 triliun.

Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali optimis nilai investasi di Kabupaten Sidoarjo akan tercapai sesuai target. Bahkan bisa jadi bakal melebihi target.

"Tingginya capaian investasi di Sidoarjo pada triwulan kedua ini, membuat kami optimis dapat mencapai target atau bahkan lebih," ujar Bupati muda yang akrab disapa Gus Muhdlor ini kepada republikjatim.com, Senin (25/09/2023).

Angka investasi di Sidoarjo berasal dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 4,8 triliun dengan prosentase 85 persen dan dari Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp 838 miliar dengan prosentase 15 persen.

"Penyumbang terbanyak investasi Sidoarjo yaitu dari PMDN sebesar Rp 4,8 triliun atau 85 persen. Sisanya berasal dari PMA," ungkap Gus Muhdlor.

Realisasi tertinggi investasi pada sektor industri kimia dan farmasi yaitu Rp 1,177 triliun atau 20,8 persen. Kedua adalah sektor industri karet dan plastik dengan nominal Rp 867 miliar serta ketiga dari sektor perumahan, kawasan industri dan perkantoran menyumbang Rp 624 miliar.

"Itu semua penyumbang investasi di Sidoarjo," ungkapnya.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Pemkab Sidoarjo, Rudi Setiawan mengakui pertumbuhan iklim investasi di Sidoarjo yang on the track (sesuai jalur). Bahkan over (melebihi) dampak dari beberapa inovasi kemudahan dalam perizinan serta penanaman modal.

"Salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan iklim investasi di Sidoarjo adalah tata kelola yang baik. Diantaranya beberapa inovasi yang kami gagas di dalamnya kemudahan dalam perizinan serta penanaman modal," kata Rudi.

Rudi menjelaskan DPMPTSP Pemkab Sidoarjo memfokuskan pada empat kegiatan makro untuk menggenjot iklim investasi di Kabupaten Sidoarjo. Pertama, layanan prime bagi calon investor di Sidoarjo dan kedua yakni layanan jemput bola dengan memudahkan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dalam perizinan yang mengacu pada PP Nomor 7 tahun 2021 tentang perpajakan serta program prioritas Bupati dan Wakil Bupati Sidoarjo yaitu mencetak 100.000 lapangan kerja baru.

"Selain dua inovasi itu, untuk inovasi ketiga kami ada inovasi peta potensi dan kajian peluang investasi. Dalam hal ini kami bekerjasama dengan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD)," katanya.

Rudi menyebutkan nilai inovasi keempat yang juga ikut berpengaruh pada iklim investasi adalah pengawasan untuk pelaku usaha dalam menyampaikan laporan kegiatan penanaman modal (LKPM) tepat waktu.

"Untuk pengawasan LKPM ini kami melakukan pendampingan by group WhatsApp, bersurat kepada pelaku usaha, coaching klinik (klinik pelatihan) dalam ruang kelas sesuai kategori usaha, serta kami agendakan untuk turun kebawah bagi pelaku usaha yang belum taat untuk kami bimbing," pungkasnya. Hel/Waw