Tri Maskada Surabaya Raya Kompak Sukseskan Resepsi Puncak 1 Abad NU di Gelora Delta Sidoarjo


Tri Maskada Surabaya Raya Kompak Sukseskan Resepsi Puncak 1 Abad NU di Gelora Delta Sidoarjo CEK - Tiga kepala daerah Surabaya Raya yang dikenal Tri Maskada yakni Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor dan Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani mengecek lokasi Resepsi Puncak 1 Abad NU di Gelora Delta Sidoarjo, Minggu (05/02/2023).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Resepsi Puncak 1 Abad Nahdlatul Ulama (NU) yang digelar di Stadion Gelora Delta Sidoarjo pada 7 Februari 2023 disambut antusias berbagai pihak. Termasuk tiga kepala daerah wilayah Surabaya Raya yang dikenal sebagai Tri Maskada.

Mereka adalah Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali dan Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani. Ketiga kepala daerah berusia muda ini mengunjungi Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Minggu (05/02/2023).

Ketiganya tampak berbincang serius mengoordinasikan sejumlah hal, terutama yang berkaitan dengan peran tiga kepala daerah itu dalam mensukseskan acara Resepsi Puncak 1 Abad NU.

"Kami bertiga hari ini kumpul di Stadion Gelora Delta Sidoarjo. Tadi sudah diskusi dengan Mas Eri Cahyadi dan Gus Yani. Kita sepakat ini adalah hajat bersama. Kita para kepala daerah sangat antusias menyambut Resepsi Puncak Satu Abad NU. Alhamdulillah tadi juga rawuh meninjau langsung Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf dan Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar," ujar Bupati Sidoarjo yang akrab disapa Gus Muhdlor kepada republikjatim.com, Minggu (05/02/2023).

Selain itu, Gus Muhdlor membeberkan tiga daerah ini sangat lekat dengan NU. Sehingga kolaborasi yang dilakukan bukan hanya karena ada event akbar NU saja, melainkan dibentuk lewat landasan historis yang kuat.

Sidoarjo pada masa lalu adalah salah satu pusat pendidikan Islam tersohor. Bahkan KH Hasyim Asy'ari dan Syaikhona Muhammad Kholil Bangkalan pernah mengenyam pendidikan di daerah ini, tepatnya di Pondok Pesantren Siwalan Panji, Kecamatan Buduran, Sidoarjo.

"Surabaya menjadi tempat berdirinya NU pada 16 Rajab 1344 atau 31 Januari 1926 di Surabaya. Di Surabaya pula, pada 22 Oktober 1945, terjadi peristiwa bersejarah kala Resolusi Jihad dicetuskan KH Hasyim Asy’ari di Surabaya. Kemudian membakar semangat perlawanan rakyat dalam melawan penjajah," ungkap Bupati alumni Fisip Unair Surabaya ini.

Sedangkan Gresik menjadi salah satu daerah terpenting dalam penyebaran Islam ahlussunnah wal jamaah.

"Di Gresik begitu banyak wali dan aulia. Mereka menebarkan Islam yang rahmatan lil alamin yang terus dipegang teguh Nahdlatul Ulama," tegas alumnus Pesantren Ar Risalah Lirboyo Kediri ini.

Tidak hanya itu, kolaborasi ketiga daerah itu diwujudkan dalam berbagai hal. Diantaranya saling dukung untuk penyiapan kekuatan Sumber Daya Manusia (SDM) maupun fasilitas pendukung dalam mensukseskan Satu Abad NU. Seperti pengerahan relawan Tagana hingga tenaga kesehatan.

"Nanti akan saling support (dukung) dengan berbagai elemen panitia lainnya. Pokoknya, kita dukung penuh, ada dapur umum, bantuan logistik, pos kesehatan, pengamanan dan sebagainya," papar Gus Muhdlor yang juga alumni SMAN 4 Sidoarjo ini.

Sementara Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi menegaskan dukungannya untuk Resepsi Puncak Satu Abad NU di Sidoarjo. Sedikitnya 12.500 warga Surabaya terkoordinasi berangkat ke Sidoarjo.

"Pemkot Surabaya juga menyiapkan pengawalan dan beragam dukungan lain yang dibutuhkan untuk suksesi acara ini," urai Eri.

Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani menambahkan dukungan dari kepala daerah di Surabaya Raya adalah bukti kecintaan kepada NU dan kepada Indonesia.

"Kami dari Gresik, tentu akan sangat banyak warga Gresik yang datang ke Sidoarjo. Kami juga akan mendukung dari berbagai aspek, seperti transportasi, kesehatan dan relawan untuk membantu para jamaah yang hadir pada 7 Februari besok," pungkasnya. Hel/Waw