Tim Pengabdian Masyarakat ITS Lahirkan Mesin Pengupas Kelapa untuk UMKM Kue Klepon


Tim Pengabdian Masyarakat ITS Lahirkan Mesin Pengupas Kelapa untuk UMKM Kue Klepon PENGUPAS KELAPA - Tim memberi pelatihan Mesin Tekonologi Tepat Guna (TTG) Pengupas Kulit Ari Kelapa yang dipasarkan secara online saat pelatihan di Dusun Panderejo, Desa Legok Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan, Senin (23/11/2020).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Tim Pengabdi Masyarakat dari Departemen Teknik Biomedik, Fakultas Teknologi Elektro dan Informatika Cerdas Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menghasilkan Mesin Teknologi Tepat Guna (TTG). Mesin TTG yang dihasilkan tim itu berupa mesin pengupas kulit ari kelapa.

Mesin TTG ini, sangat membantu warga Dusun Panderejo, Desa Legok Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan yang berjarak sekitar 50 km dari Kampus ITS Surabaya. Hal ini, lantaran sebagian besar warga dusun ini berprofesi sebagai produsen dan penjualan Kue Klepon.

Sedangkan bahan bakunya berasal dari kelapa. Apalagi, usaha rumahan itu, sudah dilaksanakan selama 12 tahun terakhir. Bahkan rata-rata para penjual dan penyuplai kue klepon berdomisili di Dusun Panderejo itu.

"Kami menghasilkan Mesin Pengupas Kulit Kelapa ini, untuk membantu proses produksi para pemilik Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Dusun Panderejo itu," ujar Ketua Tim Pengadian Masyarakat, Departemen Teknik Biomedik; Fakultas Teknologi Elektro dan Informatika Cerdas ITS Surabaya, Eko Agus Suprayitno kepada republikjatim.com, Senin (23/11/2020).

Eko menjelaskan terdapat enam masalah yang dihadapi para produsen klepon. Empat permasalahan utama segera diselesaikan beserta metode penyelesaiannya. Diantaranya, kebosanan terhadap varian rasa bakal ditambah inovasi rasa untuk mendongkrak penjualan. Upaya ini, untuk menghilangkan kebosanan pembeli terhadap rasa original dan meminimalisir persaingan. Selain itu, alat pengupas kulit ari kelapa masih manual menggunakan pisau biasa. Oleh sebab itu akan dibuatkan TTG Mesin Pengupas Kulit Ari Kelapa otomatis dengan putaran motor sebagai penggerak kelapa agar bisa dikupas kulitnya secara otomatis. Tujuannya, agar proses pengupasan kulit kelapa lebih cepat, efektif, efisien dan hemat energi.

"Sedangkan untuk Meningkatkan pemasaran maka akan dilakukan pelatihan manajemen marketing dan pemasaran. Serta soal tidak adanya pembukuan pemasukan dan pengeluaran keuangan, maka akan diberi pelatihan tentang keuangan agar tercatat laporan keuangan secara periodik. Upaya ini agar keuangan dapat terpantau dan pelaku UMKM dapat mengakses dana dari perbankan," imbuh dosen muda penuh inovasi ini.

Menurut Eko, pengabdian berbasis Teknologi Tepat Guna ini melibatkan Mahasiswa KKN Institut Teknologi Sepuluh Nopember dan berkolaborasi dengan beberapa Mahasiswa Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah Sidoarjo dalam menyelesaikan permasalahan UMKM Klepon. Mesin TTG Pengupas Kulit Ari Kelapa Otomatis memanfaatkan dua buah motor DC sebagai penggerak putaran kelapa dan gerakan pisau dalam mengupas kulit ari kelapa. Selain itu, Programmable Logic Controller (PLC) untuk mengontrol putaran kedua motornya.

"Prinsip kerja mesin TTG ini memanfaatkan motor DC untuk memutar kelapa dengan kecepatan putaran ± 200 RPM. Selanjutnya proses pengupasan kulit ari kelapa dilakukan pisau yang bergerak secara otomatis naik turun secara vertical dengan pengeraknya motor DC kedua (±80 RPM). Mesin TTG ini membutuhkan waktu rata-rata sekitar 45 detik dalam mengupas 1 buah kulit ari kelapa. Mesin ini bekerja lebih cepat dan evisien dari pada proses pengupasan kulit ari kelapa manual yang rata-rata membutuhkan waktu hingga sekitar 1 menit 20 detik," tegasnya.

Sementara untuk meningkatkan penjualan produk UMKM klepon, pengabdi beserta mahasiswa KKN memberikan edukasi dan pelatihan terkait pemasaran online dan internet marketing dengan menerapkan protokol kesehatan. Yakni dengan memanfaatkan marketplace yang ada di facebook dan mengintegrasikan produk mitra pada Go Food mampu memberikan akses pasar yang lebih luas.

"Pengabdi ini juga memberi pelatihan manajemen keuangan dan wawasan terkait usaha mikro beserta kemudahan akses permodalannya. Pengabdi beserta mahasiswa KKN bekerjasama dengan Bank Mandiri memberi sosialisasi terkait usaha mikro beserta peluang permodalannya. Harapannya, upaya ini membantu mendongkrak penjualan produk usaha warga Desa Panderejo di masa pandemi Covid-19 yang sempat mengalami penurunan penjualan," tandasnya. Hel/Waw