Tim Forensik Belum Bisa Memastikan Penyebab Kematian Eko Prayudi


Tim Forensik Belum Bisa Memastikan Penyebab Kematian Eko Prayudi OTOPSI - Tim Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Kediri menggekar otopsi jenazah Eko Prayudi di kamar jenazah RSUD dr Hardjono Ponorogo, Selasa (28/08/2018).

Ponorogo (republikjatim.com) - Sehari pasca tewasnya Eko Prayudi bin H R Wahyudi (55) warga JL Diponegoro Nomor 39, Dusun Wetan, RT 03 RW 03, Desa Somoroto, Kecamatan Kauman, Ponorogo tim Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Kediri menggelar otopsi jenazah korban. Dalam otopsi di kamar jenazah RSUD dr Hardjono Ponorogo ini, dikunjungi sejumlah keluarga, kerabat dan sanak korban.

Korban ditemukan tewas dalam kondisi dibekap bantal di kamar lantai dua rumah milik adiknya di JL Sumatera Nomor 120, RT 01 RW 01, Kelurahan Banyudono, Kecamatan/Kabupaten Ponorogo, Senin (27/08/2018) kemarin.

Dalam pelaksanaan otopsi diluar kamar jenazah RSUD dr Hardjono dipenuhi pihak keluarga dan kerabat yang ingin melihat dan mengetahui langsung kepastian penyebab kematian Eko Prayudi . Selain puluhan wartawan berbagai media elektronik, cetak dan media online dari pagi menunggu hasil otopsi jenazah Eko Prayudi yang masih misterius itu.

Dokter Specialis Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Kediri, dr Tutik Purwanti mengatakan pihaknya belum bisa memastikan penyebab kematian Eko Prayudi yang ditemukan tewas dalam kondisi terlentang di lantai kamar dengan wajah di bekap bantal itu. Meski pun, otopsi hari ini hasil pemeriksaan luar dan pemeriksaan dalam sudah diketahui.

"Hasil pemeriksaan luar ditemukan tanda-tanda kekerasan dan korban meminggal karena lemas. Sedang pemeriksaan dalam tidak ditemukan tanda kelainan. Kami bawa sampel untuk pemeriksaan tambahan yaitu pemeriksaan racun (toksikologi). Kami belum bisa memastikan penyebab kematian korban. Ditunggu saja hasil labolatoriun Polda Jatim di Surabaya. Kemungkinan hasilnya bisa dikirim ke penyidik seminggu atau dua minggu," terangnya kepada republikjatim.com, Selasa (28/08/2018).

Menurut Tutik Purwanti beberapa sampel yang dibawa ke labolatorium Polda Jatim itu antara lain barang bukti darah, urine dan lambung korban. Itu semua untuk memastikan penyebab kematian korban.

"Tanda-tanda di luar sangat minimal sekali. Hanya di bagian leher saja. Tapi tidak bisa memastikan penyebab kematian. Untuk jelasnya ditunggu hasil laboratorium Polda Jatim saja," pungkas dokter spesialis forensik Rumah Sakit Bhayangkara Kediri itu. Ami/Waw