Tiga Warga Binaan Kasus Terorisme Lapas Surabaya Nyatakan Ikrar Setia Kepada NKRI


Tiga Warga Binaan Kasus Terorisme Lapas Surabaya Nyatakan Ikrar Setia Kepada NKRI IKRAR - Sebanyak tiga napi kasus terorisme berikrar untuk kembali ke pangkuan NKRI di Aula Lapas Surabaya yang ada di Porong, Sidoarjo, Jumat (18/02/2022).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Lapas Surabaya yang terletak di Desa Kabongagung, Kecamatan Porong, Sidoarjo kembali membuktikan diri sebagai tempat pembinaan spesialis narapidana deradikalisasi. Buktinya, tiga warga binaan kasus terorisme menyatakan ikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Jumat (18/02/2022).

Padahal, ketiganya baru 35 hari mengikuti pembinaan di Lapas Porong itu. Ketiga warga binaan yang menyatakan ikrar itu adalah Muhammad Subkhan, Muliamin Supardi dan Slamet Rudhu. Pelaksanaan ikrar digelar di Aula MD Arifin Lapas I Surabaya.

Ikrar disaksikan langsung Plt Kepala Kanwil Kemenkumham Jatim Wisnu Nugroho Dewanto dan stakeholder terkait dari Kementerian Agama serta TNI/Polri.

"Kami masih ingat betul, tanggal 14 Januari 2022, kami baru saja menerima limpahan warga binaan khusus dari Rutan Cikeas, Bogor. Nah, di Lapas Surabaya ini paling banyak menerima saat itu. Yaitu ada tiga orang. Sedangkan empat orang lainnya dibagi dua ke Malang dan Madiun. Saat itu kami berpesan agar petugas melakukan pembinaan dan menjalankan SOP dengan baik," ujar Plt Kepala Kanwil Kemenkumham Jatim Wisnu Nugroho Dewanto, Jumat (18/02/2022).

Namun, Wisnu mengaku cukup kaget ketika tiga minggu setelah pemindahan, menerima laporan lagi dari Kalapas Surabaya, Gun Gun Gunawan. Yang intinya, dari pendekatan petugas Lapas maka hari ke-21, dua orang napiter menyatakan diri siap ikrar NKRI. Dua orang itu adalah Muliamin Supardi dan Slamet Rudhu.

"Saat itu, kami tidak mau gegabah. Kami meminta agar pihak Lapas memantapkan kembali komitmen keduanya. Pihak lapas pun melakukan observasi dan memantapkan kesungguhan niat itu. Alhamdulillah, pagi ini saya kembali dapat kabar jumlah Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang siap menyatakan ikrar kepada NKRI bertambah satu lagi. Yaitu warga binaan atas nama Muhammad Subkhan," tegasnya.

Sehingga pengambilan Sumpah Setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang dilaksanakan pada hari ini atau hari ke 35 sejak keduanya mendapatkan pembinaan di Lapas Porong menjadi sangat lengkap.

"Saya harap teman-teman warga binaan di Lapas Madiun dan Lapas Malang mengikuti jejak ketiga napi terorisme ini," paparnya.

Selain itu, Wisnu memberikan selamat dan apresiasi setinggi-tingginya. Yang pertama kepada ketiga warga binaan Muliamin Supardi, Muhammad Subkhan dan Slamet Rudhu. Karena telah kembali ke pangkuan ibu pertiwi.

"Kami berharap, ke depan, kita bisa saling merajut tali silahturahim dan memperkokoh semangat persatuan dan persaudaraan," jelasnya.

Sementara pria asal Semarang itu juga memberikan apresiasi yang tinggi kepada pihak Lapas Surabaya dan stakeholder terkait yang terlibat. Karena menurutnya, ini bukan pertama kali Lapas Surabaya berhasil menjalankan program deradikalisasi. Sudah banyak warga binaan kasus terorisme yang jiwanya kembali merah putih berkat strategi pembinaan yang baik.

"Tugas belum selesai. Kami berharap para petugas bisa terus membina para saudara kita ini agar tetap on the track. Sehingga bisa memberikan manfaat untuk bangsa dan negara," tandasnya. Kem/Hel/Waw