Terkendala Tiang Listrik dan Jaringan Pipa PGN, Proyek Pembangunan Frontage Road Buduran - Waru Lambat


Terkendala Tiang Listrik dan Jaringan Pipa PGN, Proyek Pembangunan Frontage Road Buduran - Waru Lambat SIDAK - Sejumlah anggota dan pimpinan Komisi C DPRD Sidoarjo menggelar sidak proyek pembangunan Frontage Road (FR) Buduran - Waru yang terkendala sarana utilitas mulai tiang listrik hingga jaringan pipa Perusahaan Gas Negara (PGN), Rabu (22/09/2021).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Proyek pembangunan Frontage Road (FR) Buduran - Waru dipastikan bakal molor. Ini menyusul, proyek pembangunan FR itu terkendala sejumlah sarana utilitas. Diantaranya terkendala ratusan tiang listrik dan jaringan pipa Perusahaan Gas Negara (PGN).

Akibat sejumlah kendala itu, rekanan yang melaksanakan pembangunan FR tidak bisa bekerja cepat. Bahkan hasil pekerjaan proyek selama dua bulan penuh hanya sekitar 2 persen akibat sejumlah kendala di lapangan itu.

Wakil Ketua Komisi C DPRD Sidoarjo, Anang Siswandoko saat sidak di lokasi proyek di Desa/Kecamatan Gedangan misalnya tampak tiang listrik masih menancap di tengah-tengah proyek pembangunan FR. Bahkan tiang itu masih bertengger dan belum dipindahkan.

"Padahal sejumlah rumah warga sudah rata dengan tanah. Kendala pembangunan segmen kedua jalur FR dari Aloha hingga Gedangan ini terhambat saluran utilitas tiang listrik dan jaringan pipa PGN. Ini semua harus ada solusinya. Jangan sampai progres pekerjaan lambat dan progresnya minim hanya gara-gara kendala lapangan ini," ujar Anang Siswandoko kepada republikjatim.com, Rabu (22/09/2021).

Selain itu, Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Sidoarjo ini menyayangkan sejumlah kendala teknis itu. Pihaknya menyarankan agar semua pihak bersinergi mempercepat pembangunan FR itu. Apalagi, warga lahannya sudah terbebaskan akan tetapi masih ada kendala teknis lainnya.

"Seharusnya semuanya pihak duduk bareng untuk mencari solusi terbaik dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat Sidoarjo. Karena itu, kami (Komisi C) bakal segera menggelar hearing mengundang PLN dan PGN. Tujuannya untuk mencari titik temu dan mengurai sarana utilitas yang mengganjal proyek pembangunan FR itu," tegasnya.

Sementara Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air (PUBM dan SDA) Pemkab Sidoarjo, Sigit Setyawan mengaku selain fokus penuntasan proyek, pihaknya juga mulai bergerak untuk pembebasan lahan yang belum selesai. Yakni verifikasi pengukuran luas lahan. Kemudian penentuan nilai appraisal hingga penetapan harga tanah sesuai appraisalnya.

"Untuk wilayah Kecamatan Gedangan, ada 49 bidang yang harus dibebaskan. Sebanyak 20 bidang diantaranya sudah selesai tahap pembebasan dan telah dibongkar. Sisanya, 29 bidang yang belum dibebaskan dan sedang disurvei dan diverifikasi luas lahannya," pungkasnya. Hel/Waw