Terjunkan 280 Pasukan, Polisi Sidoarjo Amankan Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriyah Secara Humanis


Terjunkan 280 Pasukan, Polisi Sidoarjo Amankan Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriyah Secara Humanis APEL - Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Kusumo Wahyu Bintoro memimpin apel sebanyak 280 pasukan bakal diterjunkan dalam pengamanan Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriyah, Sabtu (09/07/2022).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Sebanyak 280 personel Polresta Sidoarjo diturunkan untuk mengamankan Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriyah. Pengamanan itu bakal dilakukan secara humanis dan profesional.

Pengamanan di sejumlah titik untuk meminimalisir takbir keliling hingga mengakibatkan kerumunan sekaligus sebagai antisipasi penyebaran virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) hewan kurban.

Hari Raya Idul Adha 2022, dilaksanakan sebagian masyarakat pada 9 Juli 2022 dan ada yang merayakan pada 10 Juli 2022. Karena itu, aparat keamanan di Sidoarjo disiagakan dalam menjamin situasi Kamtibmas tetap aman dan kondusif.

Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Kusumo Wahyu Bintoro mengatakan adanya perbedaan pelaksanaan Hari Raya Idul Adha mulai tanggal 8 Juli 2022 personel Polresta Sidoarjo, polsek jajaran dan TNI disiagakan sampai pelaksanaan Shalat Idul Adha dan penyembelihan hewan kurban pada 10 Juli 2022.

"Ada sekitar 280 personel kami siagakan untuk menjamin situasi Kamtibmas tetap aman dan kondusif. Teknisnya pengamanan secara humanis dan tetap profesional," ujar Kusumo Wahyu Bintoro.

Pengamanan secara humanis dilakukan Polresta Sidoarjo dengan menghimbau masyarakat yang akan melakukan takbir keliling. Karena takbir keliling dapat menyebabkan kerumunan.

"Petugas menyarankan agar melakukan takbir di lingkungan atau di sekitaran tempat tinggalnya saja. Lebih baiknya malam takbir digelar di masjid maupun surau (Musala)," pintahnya.

Selain itu, polisi, TNI dan Dinas Pangan dan Pertanian Sidoarjo sebelum pelaksanaan Idul Adha 1443 Hijriyah hingga saat penyembelihan hewan kurban, juga masif turun ke wilayah-wilayah. Hal itu untuk mengecek kesehatan hewan kurban sebagai antisipasi penyebaran virus PMK.

"Untuk mengantisipasi virus PMK pada hewan kurban, kami menghimbau secara humanis kepada para pedagang hewan kurban dan masyarakat agar memastikan kondisi kesehatan hewan. Tentunya dengan mendapatkan surat keterangan sehat dari dinas terkait," tandasnya. Hel/Waw