Temui Kepala BKPM, Gus Muhdlor Siapkan Ekosistem Investasi Terpadu di Sidoarjo


Temui Kepala BKPM, Gus Muhdlor Siapkan Ekosistem Investasi Terpadu di Sidoarjo DIALOG - Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali (Gus Muhdlor) berdialog dengan Kepala BKPM RI Bahlil Lahadalia, Wali Kota Surabaya Bupati Gresik dan anggota Komisi VI DPR RI Mufti A di Rumah Dinas Walikota Surabaya, Kamis (18/03/2021).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali (Gus Muhdlor) terus bergerak cepat dalam menggaet investasi. Bupati muda ini bertemu Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI Bahlil Lahadalia, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani dan anggota Komisi VI DPR RI Mufti Anam di Rumah Dinas Walikota Surabaya, Kamis (18/03/2021).

"Pertemuan ini digelar untuk memperkuat kolaborasi dalam rangka peningkatan investasi. Kami menginginkan investasi terus ditingkatkan, termasuk UMKM. Ini agar lapangan kerja kembali terbuka luas untuk masyarakat, karena pengangguran di Sidoarjo meningkat selama pandemi Covid-19. Itu menjadi concern ke depan," ujar Gus Muhdlor, Kamis (18/03/2021) usai pertemuan.

Selain itu, Gus Muhdlor menjelaskan dalam pertemuan itu disepakati untuk mengintensifkan kerja sama diantara tiga daerah dalam menjaring investasi. Yakni Surabaya, Sidoarjo dan Gresik.

"Karena ada banyak potensi yang bisa dikerjasamakan. Sidoarjo, Surabaya dan Gresik harus membentuk ekosistem investasi terpadu. Misalnya di Sidoarjo akan ada kawasan industri halal yang didorong Gubernur Jatim. Itu bisa disinergikan," imbuh Alumnus Fisip Unair Surabaya ini.

Gus Muhdlor berencana berkoordinasi dengan BKPM untuk mendorong investasi di Sidoarjo dengan berbagai potensi yang ada, mulai industri pengolahan, pertanian, peternakan, hingga jasa. Bahkan, BKPM sepakat untuk mendorong investasi di Sidoarjo sebagai bagian dari pemulihan ekonomi masyarakat.

"Kami punya dukungan SDM, infrastruktur penunjang, hingga perizinan yang sangat mudah," tegasnya.

Selain itu, lanjut Bupati muda ini pengembangan investasi ke depan juga harus berbasis pada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Yakni mengembangkan UMKM, industri, termasuk SDM-nya.

"Harus disiapkan mata rantai pasoknya. Semua harus diintegrasikan antara investasi besar dan UMKM. Sehingga dampak ekonomi bagi warga bisa semakin optimal," jelasnya.

Karena itu, diri meluncurkan Kredit Sayang dengan bunga hanya 3 persen per tahun. UMKM bisa ekspansi dengan modal murah itu agar bisa membuka lapangan kerja baru.

"Komitmen ini untuk mewujudkan Sidoarjo sebagai daerah dengan ekosistem investasi berkelas dunia. Pembenahan total dilakukan dengan sistem sepenuhnya digital. Sidoarjo harus menjadi daerah yang memberi kesempatan berusaha seluas-luasnya untuk rakyat, yang bisa menyerap lapangan kerja dan mengurangi kemiskinan, mewujudkan pertumbuhan ekonomi merata," tandasnya. Hel/Waw