Sukseskan Transisi Siswa TK ke SD Lewat Pendidikan yang Menyenangkan, Sriatun Tinjau Pelaksanaan MPLS


Sukseskan Transisi Siswa TK ke SD Lewat Pendidikan yang Menyenangkan, Sriatun Tinjau Pelaksanaan MPLS MPLS - Plt Ketua TP PKK Sidoarjo, dr Sriatun Subandi yang juga Bunda PAUD didampingi Ketua Pokja 2 serta Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sidoarjo, Dr Tirto Adi mengunjungi ke SDN Bulusidokare dan SD Hangtuah 9 Candi saat MPLS, Senin (15/07/2024).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Kegiatan belajar mengajar Tahun Ajaran (TA) 2024/2025 serentak memulai pembelajarannya, Senin (15/07/2024). Kegiatan diawali dengan kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah(MPLS) bagi siswa baru.

Plt Ketua TP PKK Kabupaten Sidoarjo, dr Sriatun Subandi yang juga menjadi Bunda PAUD Kabupaten Sidoarjo dengan didampingi Ketua Pokja 2 serta Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sidoarjo, Dr Tirto Adi melakukan kunjungan langsung ke SDN Bulusidokare dan SD Hangtuah 9 Candi Sidoarjo.

Tawa dan canda disuguhkan dr Sriatun berserta rombongan dihadapan 50 orang anak siswa baru masuk di SD Bulusidoakare. Mereka dibagi menjadi 2 rombongan belajar. Sesekali melontarkan pertanyaan dan kemudian memberi reward bagi siswa dan siswi kelas satu.

Kelucuhan dan kelincahan juga tampak pada siswa dan siswi kelas 1 SD Hangtuah 9 Candi yang pada ajaran baru ini memiliki siswa sebanyak 34 siswa baru.

"Alhamdulillah, hari ini saya bisa melakukan kunjungan dalam pelaksanan MPLS di SD Bulusidokare dan SD Hangtuah 9. Hari ini saya mendapat kesempatan bercengkraman secara langsung bersama anak didik yang baru," ujar dr Sriatun.

Dalam kunjungan ini, selain ingin mengetahui berapa jumlah siswa yang masuk pada tahun ajaran baru juga untuk mengetahui kecukupan pagu dan ingin melihat secara langsung kondisi sekolah serta ruang-ruang belajar yang digunakan siswa dalam belajar.

"Karena di beberapa sekolah masih ditemukan ruang kelas yang kurang mencukupi dan bahkan tidak layak dipakai proses belajar dan mengajar," imbuhnya.

Sriatun menyampaikan khususnya bagi siswa kelas satu yang pembelajarannya masih semi bermain. Hal ini, karena masa transisi dari sekolah Taman Kanak-Kanak (TK) ke Sekolah Dasar (SD). Hal itu, butuh kelas yang mendukung dalam proses belajar mengajar.

"Kelas yang nyaman dan bersih serta dilengkapi media pendukung pembelajaran seperti gambar-gambar di dinding serta alat peraga yang membuat anak didik betah dalam proses belajar karena suasana di kelasnya menyenangkan," pintanya.

Bahkan diharapkan ke depan untuk menambah alat peraga yang bisa ditambahkan oleh Dinas Pendidikan.

"Kami akan selalu berupaya mencukupi kalau ada teknik baru yang bisa digunakan dalam meningkatkan dan memudahkan dalam proses belajar mengajar," tegasnya.

Selain itu, Sriatun juga berpesan kepada dewan guru untuk selalu bersabar. Bahkan, semangat dan mendidik anak-anak karena dipercaya mampu membentuk karakter serta mencerdaskan anak didik.

"Khususnya, bagi siswa yang berkebutuhan khusus sabar dan telatennya bisa lebih ditingkatkan lagi. Selain itu, juga berpesan kepada guru dan orang tua di Sidoarjo," jelasnya.

Saat ini, Pemkab Sidoarjo selain memberikan pendidikan formal diselingi juga pendidikan agama. Hal ini, karena dalam pendidikan agama mengajarkan memiliki akhlak yang baik dan akhlak menjadi pondasi penting dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.

"Saya kepingin anak didik di Sidoarjo ini bisa memiliki akhlak yang baik, bisa sukses serta membanggakan orang tua sekaligus menjadi anak yang bermanfaat bagi keluarga serta nusa dan bangsa," tandasnya. Ary/Waw