Siswa Smamda Sidoarjo Diajari Merawat Jenazah Mulai Memandikan, Mengkafani, Mensalatkan Hingga Menguburkan


Siswa Smamda Sidoarjo Diajari Merawat Jenazah Mulai Memandikan, Mengkafani, Mensalatkan Hingga Menguburkan MENGKAFANI - Para siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Sidoarjo diajari mengkafani jenazah dan merawatnya hingga ke pemakaman saat praktek Baitul Arqom, Jumat (23/04/2021).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Ratusan siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Sidoarjo mendapatkan pelajaran khusus hari ini. Yakni praktek soal merawat jenazah (Baitul Arqom), Jumat (23/04/2021).

Dalam pelajaran tatap muka itu, para siswa dan siswi dibagi di masing-masing kelompok dan dibagi di setiap kelas. Rata-rata per kelompok berisi 6 orang dan setiap kelas diisi 3 kelompok dengan seorang guru pembimbing.

"Kegiatan itu, wajib bagi siswa dan siswi Smamda. Kalau kelas X praktek soal bersuci (thoharoh) mulai wudhu, tayamum, mandi besar (junub) hingga praktek lain soal bersuci. Untuk kelas XI praktek soal merawat jenazah mulai memandikan, mengkafani, mensalatkan hingga memakamkan," ujar Kepala Smamda, Wigatiningsih kepada republikjatim.com, Jumat (23/04/2021).

Wigati menjelaskan jika merawat jenazah itu penting. Minimal bisa merawat jenazah keluarga maupun tetangga dekat rumah tanpa menunggu ketergantungan dari Modin. Apalagi selama ini, juga semakin jarang remaja yang mau belajar merawat jenazah.

"Kami berharap usai pelatihan merawat jenazah ini siswa Smamda mau praktek dan terjun ke masyarakat saat ada keluarga dan tetangga yang meninggal. Jangan sampai jenazah dibiarkan terlalu lama karena menunggu orang lain. Generasi milenial sekarang harus bisa beramal baik dan benar, sesuai tuntunan ajaran agama," imbuhnya.

Wigati mencontohkan saat siswa Smamda merawat jenazah keluarga se diri, maka hasilnya akan lebih baik. Selain untuk menghindari adanya privasi yang harus terus dijaga, juga karena akan lebih elegan ketika dirawat keluarga sendiri.

"Karena itu para siswa dibekali pemahaman, pengetahuan dan tata cara merawat jenazah dengan benar," tegasnya.

Guru Bahasa Arab Smamda, Nur Hasan Basri yang juga pembimbing materi merawat jenazah menjelaskan kegiatan yang diajarkan kepada siswanya itu dimulai dari cara memandikan jenazah dengan cara yang benar. Selanjutnya cara mengkafani dengan benar hingga, menata kain, tali hingga membungkus jenazah.

"Terakhir cara mensalatkan dan memakamkan jenazah," urainya.

Sementara salah satu siswa kelas XI IPS 3, Muhammad Aufa Izul Haq yang ikut praktek merawat jenazah mengaku pelajaran itu sangat bermanfaat bagi dirinya dan teman-temannya. Hal ini karena dirinya bisa memahami teori dan praktek merawat jenazah.

"Semakin jelas karena prakteknya. Meski sempat merasa was-was dan khawatir awal-awalnya," tandasnya. Hel/Waw