Ratusan Sopir Bus Dites Urine di Terminal Bungurasih


Ratusan Sopir Bus Dites Urine di Terminal Bungurasih TES URINE - Ratusan sopir bus AKAP dan AKDP di tes urine di terminal Purabaya (Bungurasih) Waru, Sidoarjo untuk menjamin keselamatan para penumpang, Kamis (07/06/2018).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Ratusan sopir bus Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) dan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) menjalani tes urine bebas dari narkoba di Terminal Purabaya (Bunggurasih), Kecamatan Waru, Sidoarjo, Kamis (07/06/2018). Kegiatan ini untuk menjamin keselamatan para penumpang saat arus mudik maupun arus balik.

Berdasarkan pantauan di lapangan para sopir ini antre untuk memeriksakan kesehatannya di Posko Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur dibantu Dinkes Kabupaten Sidoarjon BTKL dan BNNP Jawa Timur. Pemerimsaan dan tes kesehatan itu digelar di areal Terminal Purabaya, Sidoarjo.

"Pemeriksaan urine dan kesehatan para sopir ini bekerja sama Dinkes Jatim, Dinkes Sidoarjo, BTKL, dan BNNP Jawa Timur," kata Kasi Penguatan Lembaga dan Rehabilitasi BNNP Propinsi Jatim, dr Poerwanto kepada republikjatim.com, Kamis (07/06/2018).

Lebih jauh, Poerwanto menambahkan dalam pemeriksaan diawali pemeriksaan fisik meliputi tekanan darah, denyut nadi, dan pernapasan. Kemudian dilanjutkan pemeriksaan kadar gula dan kadar alkhohol dalam tubuh serta kadar narkoba di dalam tubuh para pengemudi.

"Kalau semua tahap tes dan hasilnya bagus, sopir dizinkan untuk melanjutkan mengemudi. Namun bila sopir diketahui ada kandungan narkoba di dalam tubuhnya, dilarang untuk mengemudi. Karena membahayakan penumpang," imbuhnya.

Koordinator Bidang Pendapatan Terminal Purabaya, M Fadli menegaskan kegiatan tes kesehatan para pengemudi di Terminal Purabaya ini selama dua hari. Yakni mulai pukul 07.00 hingga pukul 14.00 WIB untuk kemarin dan untuk hari ini buka pukul 10.00 hingga pukul 18.00 WIB.

"Semua sopir yang ada di terminal Purabaya diwajibkan untuk mengikuti tes kesehatan ini. Hingga saat ini alhamdulillah belum ditemukan sopir yang terbukti menggunakan narkoba," ungkapnya.

Fadli menguraikan jika memang terbukti ada diantaranya sopir armada bus yang kedapatan mengkonsumsi narkoba akan dilarang untuk mengoperasikan armadanya. Karena semua keselamatan penumpang di tangan sopir yang akan menjalankan armada bus yang dikemudikannya itu.

"Tes kesehatan ini harus diikuti para sopir, karena keselamatan penumpang harus diutamakan semua pihak," pintahnya.

Sementara salah satu sopir bus, Sulaemi (54) pengemudi bus Menggala jurusan Surabaya - Malang mengakui diadakan tes kesehatan di terminal Purabaya ini sangat membantu para sopir. Selain pemeriksaan kesehatan gratis juga dekat dari tempat pekerjaannya.

"Kami bersama teman-teman sangat mendukung kegiatan ini. Kami juga bertangung jawab atas keselamatan penumpang yang akan mudik saat lebaran," tandasnya. Waw