Ratusan Siswa Al Muslim Galang Dana untuk Korban Gempa Lombok


Ratusan Siswa Al Muslim Galang Dana untuk Korban Gempa Lombok GALANG DANA - Para siswa Al Muslim, Wadungasri, Kecamatan Waru, Sidoarjo menggalang dana untuk korban gempa bumi di Lombok hingga terkumpul uang tunai Rp 40 juta lebih usai salat gaib dan doa bersama di aula sekolah, Rabu (08/08/2018).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Ratusan siswa dan siswi Al Muslim menggalang dana. Hasilnya mereka berhasil mengumpulkan uang tunai senilai Tp 40 juta lebih. Rencananya, uang sumbangan dari guru, sebagian wali murid, para siswa-siswi mulai PG, SD, SMP dan SMA ini bakal disumbangkan langsung untuk para korban bencana alam gempa di Lombok.

Sebelum aksi penggalang dana ini, sekitar 550 siswa dan siswi SD, SMP dan SMA mengikuti salat ghaib. Selain itu, doa bersama yang ditujukan untuk korban gempa di Lombok.

Usai salat ghaib dan doa bersama di aula sekolah itu, para siswa juga diajak simulasi tanggap bencana alam. Melalui tanda sirine, ratusan siswa ini keluar dari ruang kelas dan aula untuk menyelamatkan diri di halaman sekolah. Kemudian ditenangkan dan disusul penggalang dana sosial untuk korban gempa itu.

"kegiatan ini bentuk implementasi pembelajaran leadership (kepemimpinan). Di dalamnya terdapat aspek sikap peduli dan berbagi. Aksi ini sekaligus melatih siswa agar tanggap dalam menyikapi bencana dan melatih kepedulian siswa terhadap sesama yang mengalami bencana (kesulitan)," terang Humas Al Muslim, Azam Afian Dinata kepada republikjatim.com, Rabu (08/08/2018).

Kepala SD Al Muslim, Ummuh Jazilah menguraikan Al Muslim sebagai sekolah sang pemimpin membekali siswa-siswinya untuk tanggap dalam menyikapi bencana terutama melakukan penyelamatan diri ketika terjadi bencana. Baginya simulasi tanggap bencana, maupun shalat ghoib dan doa bersama untuk para korban bencana gempa yang terjadi di Lombok dan sekitarnya ini untuk melatih nilai kepedulian dan kepekaan spiritualitas siswa. Selain itu, menyikapi saudara sebangsa dan setanah air yang menjadi korban bencana gempa.

"Shalat ghaib ini untuk mendoakan para korban gempa di lombok sekaligus untuk melatih kepekaan spiritualitas siswa ketika ada saudara, teman atau kerabat yang meninggal tapi tempatnya sangat jauh," tegasnya.

Sedangkan seusai simulasi dan shalat ghaib, siswa-siswi menggelar aksi penggalangan dana kepada seluruh siswa dan guru mulai dari unit KB-TK-SD-SMP-SMA untuk didonasikan kepada korban bencana gempa di Lombok dan sekitarnya.

"Saya senang dengan aksi ini.  Saya bisa belajar bagaimana caranya menyelamatkan diri saat terjadi bencana gempa dan mendoakan para korban bencana gempa dengan shalat ghaib. Kami berharap tak ada bencana lagi," kata siswa kelas 5F SD Al Muslim, Sasa.

Hal yang sama disampaikan siswi kelas 11 SMA Al Muslim, Elvaretta Yudiana. Bagi Retta simulasi bencana, doa bersama, salat ghaib maupun penggalang dana tujuannya utamanya menumbuhkan sikap peduli siswa pada para korban bencana alam.

"Termasuk tahu cara menyelamatkan diri dan penanganan bencana alam sekakigus sikap peduli dan kepekaan siswa yang terus harus dipupuk," pungkasnya. Waw