Ratusan Petambak Jabon Digembleng Produksi Pakan Ikan Bertenaga Surya


Ratusan Petambak Jabon Digembleng Produksi Pakan Ikan Bertenaga Surya PEMBEKALAN - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Syaikhul Islam Ali memberikan pembekalan kepada ratusan warga di Desa Kedungpandan, Kecamatan Jabon, Sidoarjo tentang produksi pakan ikan menggunakan mesin tenaga surya, Sabtu (22/09/2018).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Ratusan perwakilan pembudidaya ikan (petambak) asal sejumlah desa di Kecamatan Jabon mengikuti pelatihan. Mereka dilatih untuk menproduksi pakan ikan menggunakan mesin tenaga surya di Balai Desa Kedungpandan, Kecamatan Jabon, Sidoarjo.

Bantuan mesin ini, merupakan hasil kerjasama Komisi VII DPR RI, Kemenristek Dikti dan Universitas Narotama, Surabaya. Harapannya, para pembudidaya ikan dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di sejuah desa di Jabon itu mengembangkan produksi pakan ikan itu menjadi bisnis yang menguntungkan kelompok di masing-masing desa itu.

"Kami membawa mesin produksi pakan ikan menggunakan mesin tenaga surya ini berharap dimanfaatkan warga secara maksimal dan memberikan kontribusi untuk warga desa," terang Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Syaikhul Islam Ali kepada republikjatim.com, Sabtu (22/09/2018).

Pria yang akrab dipanggil Gus Syaikhul ini mengungkapkan selama ini tambak di wilayah Kecamatan Jabon masih sangat luas. Akan tetapi, biaya yang dikeluarkan untuk menanam benih ikan terlalu besar karena harga pakan ikan mahal.

"Dengan mesin tenaga surya ini, kami harap bisa menurunkan biaya pembelian pakan iklan hingga 50 persen. Kemudian alat (mesin) produksi pakan ikan diatur pemakaiannya agar bisa memberdayakan ekonomi masyarakat desa di kawasan tambak. Syukur-syukur hasil produksi pakan ikan bisa dikomersialkan untuk menumbuhkan ekonomi warga desa," imbuh anggota Fraksi PKB DPR RI ini.

Syaikhul mencontohkan seperti di kawasan Kecamatan Sukodono petani diberi alat produksi pupuk. Hasilnya biaya tanam dari pemupukan turun hingga 50 persen. Selain itu, hasil panen melimpah.

"Bahkan pupuk produksi petani di Sukodono menghasilkan omzet puluhan juta karena dijual Rp 20.000 hingga Rp 25.000 per botol. Ini harus ditiru karena sekarang omzetnya sudah hampir mencapai ratusan juta. Terutama manajemen produksi, distribusi dan pengelolaan keuangannya," tegas Caleg DPR RI PKB Dapil Surabaya-Sidoarjo ini.

Kendati demikian, Syaikhul mewanti-wanti agar paska pemberian bantuan mesin produksi pakan ikan tak dimanfaatkan atau mangkrak di desa atau kelompok petambak. Hal itu bakal merugikan karena targetnya adalah membangkitkan perekonomian keluarga petambak yang selama ini tercekik harga pakan ikan.

"Karena kalau tak dimanfaatkan maksimal. Mesin mangkrak dan patihan hari ini bisa sia-sia. Itu akan merugikan warga dan fasilitator bantuan," pungkasnya. Waw