Putra Penjual Es Pinggir Jalan di Sidoarjo Lolos Jadi Polisi


Putra Penjual Es Pinggir Jalan di Sidoarjo Lolos Jadi Polisi LOLOS SELEKSI - Fajar Hardiyanto yang diapit kedua orangtuanya yang berjualan es di pinggir jalan lolos seleksi jadi anggota polisi, Jumat (03/08/2018).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Perasaan senang pasangan suami istri, Hadi Sukoco dan Likayati tak bisa terbendung. Pasangan keluarga sederhana ini bagaikan mendapat mukjizat dari langit. Betapa tidak, Fajar Hardiyanto, sang buah hati dinyatakan lulus menjadi Brigadir Polri.

"Alhamdulillah semua ini keajaiban dari Allah. Meski, kami sempat berkecil hati, tapi kenyataannya putra kami Fajar Hardiyanto dapat lulus seleksi menjadi anggota polisi. Kami sangat bersyukur putranya kami lulus tanpa mengeluarkan biaya," terang Hadi Sukoco kepada republikjatim.com, Sabtu (04/08/2018).

Lebih jauh warga Desa Punggul, Kecamatan Gedangan, Sidoarjo ini mengaku sangat bersyukur. Alasannya, dalam proses seleksi penerimaan anggota Polri tidak dikenai biaya. Bahkan dirinya mengakui jika hidupnya sangat pas-pasan. Pendapatan dari jualan es di pinggir JL Raya Gedangan hanya cukup untuk membiayai kehidupan sehari-hari saja.

"Kami mengacungi jempol, tes masuk polisi sekarang sangat transparan dan bebas suap. Masyarakat kecil seperti kami dapat mewujudkan mimpi anak kami menjadi anggota Polri," imbuh bapak 3 anak ini.

Sedangkan ibu kandung Fajar Hardiyanto, yakni Ny Likayati merasa tak kuasa menahan air mata. Dirinya, tak menyangka, anaknya lolos seleksi polisi. Ibu 3 anak ini pun mengungkapkan rasa syukur mendalam. Menurutnya, setelah lulus SMKN 3 Buduran, Sidoarjo, putranya itu mengungkapkan kepada orang tua jika ingin mendaftar menjadi anggota Polri. Sebagai orang tua tentu mengijinkan serta mendoakan keinginan putranya itu.

"Kami saat itu hanya meridloi niat Fajar daftar Polisi. Meski dalam benak kami masih ketakutan faktor keuangan yang sangat pas-pasan. Tapi Alhamdulillah semua proses berjalan lancar hingga pengumuman Jum'at kemarin. Semoga keinginan anak kami diberkahi Allah agar mampu mengangkat derajat keluarga kami yang bertumpu dari jualan es pinggiran jalan ini," ungkapnya.

Likayati menguraikan, sejak kecil Fajar Hardiyanto memang anak yang rajin dan tekun belajar. Usai sekolah langsung pulang. Bahkan sering kali membantu orang tua jualan es. Oleh karenanya, mereka tidak menduga jika takdir Fajar bisa menjadi anggota polisi. Apalagi, sejak kecil tidak ada cita-cita menjadi polisi.

"Semua tanpa disangka. Alhamdulillah anak kami bisa menjadi anggota polisi tanpa dipungut biaya," tegasnya.

Sementara terkait penerimaan anggota Polri ini, Kabag Sumda Polresta Sidoarjo, Kompol Hanis Subiyono menegaskan ada 47 peserta yang lolos seleksi dari sekitar 600 pendaftar di Polresta Sidoarjo. Menurutnya Polresta Sidoarjo berkomitmen memberikan Service Excellence selama proses seleksi secara transparan. Tujuannya agar unggul dan kompetitif dalam proses tanpa ada suap, tanpa KKN, dan tidak ada gratifikasi guna menuju Polri Profesional, Modern dan Terpercaya.

"Dalam seleksi anggota Polri ini, selain panitia internal, terdapat pihak eksternal seperti LSM dan tokoh agama turut digandeng untuk melaksanakan pemeriksaan dan pengawasan selama proses seleksi. Semua kami lakukan secara profesional, selektif, akuntabel serta transparan," pungkasnya. Waw