Puluhan Pelajar SMK Antartika 2 Sidoarjo Berebut Beasiswa ke Thailand


Puluhan Pelajar SMK Antartika 2 Sidoarjo Berebut Beasiswa ke Thailand BEREBUT - Sekitar 50 siswa dan siswi SMK Antartika 2 Sidoarjo berebut beasiswa 30 kuota di Rajamangala University Of Technology Krungthep, Bangkok, Thailand didata pihak kampus, Senin (17/12/2018).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Sekitar 50 siswa dan siswi SMK Antartika 2 Sidoarjo berebut beasiswa. Mereka ingin masuk ke Rajamangala University Of Technology Krungthep, Bangkok, Thailand. Padahal, kuota yang disediakan kampus negeri itu, hanya 30 siswa dan siswi yang bakal lulus Tahun 2019 mendatang.

Para siswa ini tertarik untuk kuliah di Thailand, setelah dua perwakilan kampus negeri itu. Yakni Niko Irawan yang menjabat Kepala Hubungan Internasional Indonesia dan Luar Negeri dan Ade Melly sebagi Asisten Direktor kampus itu menggelar sosialisasi di Aula Sekolah itu. Para siswa ini tertarik karena tes masuk kampus yang dibiayai Kerajaan Thailand itu bersifat gratis.

"Kami menyediakan 30 kuota. Tapi, yang minat lebih kuota. Semua bergantung nilai akademik dan persetujuan dari masing-masing wali murid siswa," terang Niko Irawan kepada republikjatim.com, Senin (17/12/2018).

Lebih jauh, Kepala Hubungan Internasional Indonesia dan Luar Negeri Rajamangala University Of Technology Krungthep, Bangkok, Thailand ini menguraikan jika kampusnya mengandal Bahasa Inggris. Oleh karena itu, calon mahasiswa tak diharuskan mrnguasai bahasa Thailand. Apalagi, juga disediakan kerja part time serta biaya hidup di Bangkok tak jauh beda dengan kondisi di Sidoarjo.

"Kami bekerjasama dengan SMK Antartika 2 Sidoarjo ini, karena sudah ada 1 alumni dari kampus kami pulang ke Surabaya. Tahun 2019 akan ada lulusan 12 mahasiswa. Diluar mahasiswa resmi ada 500 mahasiswa Indonesia berkunjung ke kampus kami. Mulai kunjungan, magang maupun pertukaran mahasiswa," ungkapnya.

Sedangkan Kepala SMK Antartika 2 Sidoarjo, Imam Juwahir menilai program kerjasama ini penting. Selain untuk memotivasi siswa tidak mencari kerja setelah lulus, tetapi juga dimotivasi untuk kuliah. Alasannya, karena sekolah akan terdongkrak jika ada siswa atau alumni yang melanjutkan kuliah keluar negeri.

"Ini terobosan baru sekolah. Kami yakin kalau siswa berkembang maka sekolah kami tetap terdongkrak untuk membuka jaringan dan perkembangan sekolah. Kerjasama ini diluar kerjasama sekolah kami dengan Jepang dan Malaysia," tegasnya.

Sementara salah satu siswa yang tertarik kuliah di Thailand, Wulandjani siswi kelas 12 AK-5 mengaku tertarik kuliah ke Thailand karena bisa keluar negeri. Selain itu bisa mengenal Bangkok dan Thailand. Apalagi tesnya tidak menggunakan Bahasa Inggris akan tetapi menggunakan IPK per semester. Bahkan IPK 4.00 bisa meraih beasiswa 100 persen.

"Tapi semua harus mendapatkan persetujuan orangtua. Karena sebelumnya saya mau kuliah di Unesa atau UM saja," pungkasnya. Waw