Puluhan Lukisan Karya Pelukis Jatim Dipamerkan di Sanggar Seni Rupa S Karno Porong


Puluhan Lukisan Karya Pelukis Jatim Dipamerkan di Sanggar Seni Rupa S Karno Porong MELUKIS - Wabup Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin melukis saat di Sanggar Seni Rupa sekaligus rumah budaya dan sejarah S Karno yang memamerkan puluhan lukisan karya berbagai pelukis di Desa Wunut, Kecamatan Porong, Sidoarjo, Senin (28/10/2019).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Sanggar seni rupa yang sekaligus sebagai rumah budaya dan sejarah S Karno memamerkan puluhan lukisan karya berbagai pelukis. Mulai dari karya pelukis senior sampai karya para pelajar ada dalam sanggar Seni Rupa yang berada di Desa Wunut, Kecamatan Porong, Sidoarjo.

Bahkan karya lukis anak PAUD dan TK sampai karya lukis pelajar SD, SMP dan SMA ada pada pameran lukisan yang digelar sampai 10 November 2019 mendatang itu. Pameran lukisan yang dibarengi dengan sarasehan budaya ini dibuka Wakil Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin, Senin (28/10/2019).

Nur Ahmad Syaifuddin mengatakan kebaradaan sanggar ini sangat bagus. Berbagai kegiatan yang digelar di dalamnya sebagai wujud pelestarian seni dan budaya bangsa. Generasi penerus bangsa dapat mengenal seni dan budaya dari tempat itu. Oleh karenanya Pemkab Sidoarjo mendukung keberadaannya.

"Sanggar seperti ini patut untuk dijadikan referensi. Anak-anak bisa diajak kesini. Tempat ini bisa dijadikan edukasi agar mereka bisa mengenal seni dan budaya," katanya.

Lebih jauh Wabup yang akrab dipanggil Cak Nur ini mengungkapkan Pemkab Sidoarjo sangat berterima kasih kepada para seniman dan budayawan. Dari peran mereka seni dan budaya selama ini dapat terus dilestarikam. Wabup meminta semua pihak dapat bersinergi dalam kegiatan seni dan budaya.

"Seni dan budaya adalah jati diri bangsa. Oleh karenanya keberadaan seni dan budaya jangan sampai tercabut dari akarnya. Kami bersyukur karena yang dilakukan Pak Karno memperkuat dan melestarikan seni budaya," tegasnya.

Sementara Pemilik Sangar Seni Rupa, Sukarno menegaskan tempatnya tidak hanya dijadikan sebagai sanggar lukis. Tapi juga dijadikan sebagai rumah budaya dan sejarah. Selain pameran seni rupa, sanggar yang dikelolanya juga rutin menggelar sarasehan budaya. Sampai saat ini sudah ke 173 kali diselenggarakannya. Narasumbernya tidak hanya seniman dan budayawan. Pernah juga mengundang BNPT Pusat. Hadir pula para dosen dari berbagai universitas sebagai narasumbernya.

"Dari sekitar 160 pengusaha dan pengelolah pariwisata di seluruh Indonesia datang kesini," ungkapnya.

Bagi Sukarno berharap tempatnya dapat sebagai wadah anak-anak dalam memamerkan hasil karyanya. Menurutnya kegiatan pameran lukisan ini akan memberikan semangat anak-anak untuk dapat menampilkan karyanya lebih baik lagi.

"Karenanya karya pelukis senior juga digelar. Harapannya sebagai referensi untuk meningkatkan karya seni para pelajar," tandasnya. Waw