Puluhan Aktivis Lingkungan Tanam Pohon di Sekitar Tanggul Lumpur Sidoarjo


Puluhan Aktivis Lingkungan Tanam Pohon di Sekitar Tanggul Lumpur Sidoarjo TANAM POHON - Puluhan aktivis lingkungan Aliansi Masyarakat Peduli Lingkungan dan Bahan Berbahaya dan Beracun Indonesia (Amphibi) menanam pohon angsana setinggi 3 hingga 4 meter diluar tanggul lumpur Desa Jatirejo, Porong, Sidoarjo, Senin (27/08/2018).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Puluhan aktivis lingkungan yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli Lingkungan dan Bahan Berbahaya dan Beracun Indonesia (Amphibi) menggelar aksi penanaman pohon angsana setinggi 3 hingga 4 meter di luar tanggul lumpur Sidoarjo. Penanaman pohon angsana ini, dilakukan di Desa Jatirejo, Kecamatan Porong, Sidoarjo.

Lokasi tepatnya, diantara tanggul lumpur Sidoarjo, rel kereta api dan jalan raya Porong. Dalam aksi itu, aktivis Amphibi menanam 25 pohon baru jenis angsana. Tambahan pohon ini menambah koleksi puluhan pohon lain yang sebelumnya sudah ditanam.

"Penanaman pohon ini untuk menciptakan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di sekitar tanggul yang gersang. Banyaknya pohon yang ditanam akan menambah paru-paru udara untuk wilayah Sidoarjo dan sekitarnya," terang Ketua DPP Amphibi, Agus Salim Tanjung kepada republikjatim.com, Senin (27/08/2018).

Agus menguraikan pohon angsana yang ditanam komunitas peduli lingkungan ini memiliki banyak fungsi. Selain kayunya bisa digunakan untuk bahan mebel atau souvenir, pohon angsana juga memiliki banyak fungsi untuk kesehatan. Daun pohon angsana bisa mengobati batu ginjal, sariawan, diabetis mellitus, memulihkan luka bakar, sebagai antioksidan dalam tubuh, melancarkan haid bagi perempuan yang datang bulan, hingga untuk mengobati sakit gigi.

"Penanaman pohon ini juga bisa menunjang Pusat Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (PPLS) dan Pemkab Sidoarjo yang akan mengembangkan kawasan lumpur menjadi kawasan Wisata Geopark," imbuhnya.

Diketahui kawasan lumpur seluas 369 hektar ini rencananya akan dijadikan kawasan Wisata Geopark dan kawasan penelitian geologi. Penanaman pohon akan menambah RTH yang menunjang pembuatan Geopark itu.

"Kegiatan pemerhati lingkungan ini bagian dari kegiatan peringatan HUT Amphibi kedua. Selain itu juga pengukuhan kepengurusan DPW Amphibi Jawa Timur yang dilaksanakan di Taman Dwara Kerta Desa Jatirejo, Kecamatan Porong, Sidoarjo," ungkapnya.

Sementara Humas PPLS, Hengki Listria Adi menyambut baik kegiatan positif Amphibi ini. Aksi pemerhati lingkungan itu dinilai sebagai bentuk kepedulian untuk memperbaiki lingkungan di kawasan sekitar tanggul. Apalagi saat ini pemerintah sedang berupaya menjadikan wilayah lumpur Sidoarjo sebagai Wisata Geopark.

"Munculnya kawasan RTH yang banyak pepohonan, bisa membantu mengatasi persoalan banjir di kawasan Porong. Karena adanya hutan kecil akan menjadi daerah serapan untuk mengurangi dampak banjir yang masih menjadi persoalan di lapangan," paparnya.

Oleh karena itu, Hengki berharap kelompok masyarakat lain juga bisa menunjukkan kepedulian seperti yang dilakukan Amphibi. Apabila kawasan Geopark terwujud, selain bisa memperbaiki lingkungan di kawasan Porong juga bisa menambah pendapatan Pemkab Sidoarjo.

"Ini menunjukkan kawasan lumpur yang dahulu dianggap berbahaya berubah dapat ditanami berbagai ekosistem sebagai penyangga kelangsungan alam dan habitat mahluk hidup baru," pungkasnya. Waw