Pulihkan Pasar UMKM, Ning Sasha Dorong Kampung Sayangan Porong Kembangkan Pemasaran


Pulihkan Pasar UMKM, Ning Sasha Dorong Kampung Sayangan Porong Kembangkan Pemasaran SAYANGAN - Ketua TP PKK Sidoarjo, Ny Sa'adah Ahmad Muhdlor (Ning Sasha) mengunjungi sentra Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Sayangan (pembuatan peralatan dapur) seperti panci dan dandang Desa Kebakalan, Kecamatan Porong, Sidoarjo, Sabtu (25/09/2021).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Ketua TP PKK Kabupaten Sidoarjo, Ny Sa'adah Ahmad Muhdlor (Ning Sasha) mengunjungi sentra Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sayangan (pembuatan peralatan dapur) seperti panci dan dandang di Desa Kebakalan, Kecamatan Porong, Sidoarjo. Bersama pengurus TP PKK, Ning Sasha berangkat dari Pendopo Delta Wibawa gowes bareng menuju kampung panci itu.

Desa ini lebih dikenal dengan sebutan kampung Panci karena mayoritas warganya berprofesi sebagai pembuat panci. Dalam kunjungan itu, Ning Sasha menjelaskan pemulihan ekonomi sektor UMKM penting. Salah satunya melalui promosi. Selain itu, tujuan lain dari kunjungannya ke kampung panci ini karena ingin lebih banyak lagi mengenal sentra UMKM yang ada di Sidoarjo.

Selain yang sudah familiar seperti Kampoeng Batik Jetis dan Sentra Industri Tas dan Koper Tanggulangin. Menurut Istri Gus Muhdlor ini keberadaan UMKM mendukung pertumbuhan ekonomi Sidoarjo. Seperti sentra UMKM penghasil panci dan dandang yang lebih dikenal dengan usaha sayangan ini.

"Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah dalam pemulihan ekonomi melalui promosi. Bermula dari sini akan ada dukungan pemerintah. Khususnya Disperindag bisa mengangkat potensi usaha daerah dan bisa dikembangkan agar menjadi jujugan sebagai wisata Kampung Panci," ujar Ning Sasha, Sabtu (25/09/2021).

Saat ini, kata Ning Sasha mayoritas warga Desa Kebakalan memilih profesi sebagai perajin panci dan dandang. Profesi ini sudah turun-temurun dari zaman nenek moyang mereka. Hingga saat ini, masih bisa bertahan meski dalam kondisi masa pandemi Covid-19. Dalam sehari rata-rata mampu memproduksi 1.000 unit panci dan 500 unit dandang.

"Saya sangat menyayangkan hasil produksi ini malah lebih terkenal di luar daerah Sidoarjo. Bahkan sampai di luar Jawa. Ini menjadi Pekerjaan Rumah (PR) kita bersama untuk membangkitkan lagi agar sentra industri ini menjadi jujugan masyarakat lokal maupun luar kota. Sekaligus membangkitkan UMKM yang ada di desa-desa," pintahnya.

Hal senada disampaikan Camat Porong, Khoirul Anam. Anam berharap dengan adanya kunjungan ini akan lebih mengangkat lagi produksi dalam daerah seperti usaha sayangan ini. Apalagi, usaha itu sangat membantu meningkatkan perekonomian warga sekitar dengan tersedianya lapangan kerja. Begitu pula adanya pandemi ini, banyak warga yang terdampak pandemi hingga semakin banyak pengangguran.

"Ke depan kami berharap Pemkab Sidoarjo bisa membantu dengan memberikan pembinaan maupun pelatihan agar dari sisi kualitas produksi atau pemasaran bisa lebih meningkat lagi. Begitu pula pemasarannya bisa lebih luas lagi," tegasnya.

Salah satu perajin sayangan, Khalimatus Sa'diyah warga Desa Kebakalan, Kecamatan Porong mengaku hasil produksinya diberi merek (brand) Gajah Delta. Setiap bulan omzetnya mencapai Rp 500 juta. Selain panci dan dandang, perempuan yang sudah menggeluti usaha panci belasan tahun itu juga memproduksi segala macam alat dapur seperti, langseng, rantang dan lainnya.

"Untuk menjalankan usaha ini, saya dibantu 60 orang karyawan yang sebagian besar warga desa sekitar. Setiap hari mereka bekerja mulai pukul 7 pagi sampai 4 sore. Kami melayani pembelian partai maupun eceran serta hasil produksi dipasarkan ke Jember, Madiun, Jawa Tengah, Lombok dan Kalimantan," tandasnya. Hel/Waw