Polisi Pastikan Tak Ada Penganiayaan Siswi SMP Bully Siswi SD


Polisi Pastikan Tak Ada Penganiayaan Siswi SMP Bully Siswi SD Kasat Reskrim, Polresta Sidoarjo, Kompol Muhammad Harris

Sidoarjo (republikjatim.com) - Tim penyidik Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satuan Reskrim, Polresta Sidoarjo menemukan sejumlah fakta dalam kasus bullying yang videonya viral di Media Sosial (Medsos) beberapa hari terakhir. Namun sayangnya, polisi memastikan tidak ada unsur kekerasan dan penganiayaan fisik dalam kasus bully siswa SMP terhadap siswi SD itu.

"Ada beberapa fakta terkait video viral bully dan pemicunya setelah tim penyidik kami klarifikasi kepada semua pihak. Termasuk anak-anak yang terlibat dalam peristiwa, orangtua, dan pihak sekolah," terang Kasat Reskrim, Polresta Sidoarjo, Kompol Muhammad Harris, Selasa (13/03/2018) sore.

Menurut Harris, peristiwa itu terjadi di sebuah pekarangan di Perum Bumi Intan Desa Gebang, Kecamatan Sidoarjo, Kamis (08/03/2018) lalu. Yang terlibat dalam peristiwa itu, ada dua orang siswi SDN Rangkah Kidul berinisial LK dan FR, seorang siswi SMPN 1 Buduran berinisial DN, dan tiga siswi SMPN 6 Sidoarjo berinisial PJ, LT, dan AN.

"Kasus bermula saat korban FR bermain ke rumah AN. Kemudian, datang LT dan kawan-kawannya. Setelah beberapa saat ngobrol, kemudian mengajak korban keluar dari rumah menuju pekarangan kosong itu," imbuhnya.

Nah saat di pekarangan itu, lanjut Harris aksi bully mulai dilancarkan. Korban FR dikeroyok LT dan kawan-kawannya.

"Memang korban dibully. Tapi tidak sampai ada unsur kekerasan atau penganiayaan. Hanya sempat ada yang mendorong dagu dan kepala korban menggunakan tangan," katanya.

Dalam peristiwa bully itu sempat direkam menggunakan dua ponsel milik LK dan DN. Tapi LK sempat menyerahkan hand phone (HP) miliknya ke rekannya. Kemudian ikut mengolok-olok korban hingga terekam dalam video.

"Rekaman satunya pakai ponsel DN," ungkapnya.

Sementara saat ditanyai polisi, para pelaku mengaku melakukan itu karena kesal dengan korban. Salah satunya, LT yang paling kesal karena dulu sempat diolok-olok oleh FR.

"LTdan FR ini dulu sama-sama di SDN Rangkah Kidul. Namun LT sudah lulus dan sekarang SMP. Dalam penelusuran yang dilakukan polisi tidak ada aksi penganiayaan dalam peristiwa ini. Yang terjadi adalah aksi bullying," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, gara-gara viral di Media Sosial (Medsos), aksi dugaan bulliying sejumlah siswi SMPN 6 Sidoarjo terhadap siswi kelas VI SD akhirnya ditangani Dinas Pendidikan (Dindik) Pemkab Sidoarjo dan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA), Satuan Reskrim, Polresta Sidoarjo. Sejumlah petugas Dindik dan Unit PPA ini mulai mendatangi SMPN 6 Sidoarjo di Desa Bluru Kidul, Kecamatan/Kabupaten Sidoarjo, Senin (12/03/2018).

Aksi tidak terpuji itu langsung ditangani pihak berwenang karena dianggap sebagai perbuatan tidak terpuji dan ada dugaan unsur penganiayaan. Namun sayangnya pihak sekolah enggan memberikan keterangan resmi terkait kasus ini. Dalam video yang viral di Medsos selama 1 menit itu, tampak sejumlah siswi SMPN 6 Sidoarjo membulliying siswi kelas VI SD yang tidak menggunakan seragam.

Aksi itu diduga dilakukan para siswi SMP itu tak jauh dari wilayah Kota Sidoarjo. Dalam video itu, korban bulliyinb tampak menangis dan minta ampun. Namun terus dibully beramai-ramai. Dugaan sementara aksi bulliying ini terjadi pada, Kamis (08/03/2018).

Aksi dilakukan di salah satu sudut Perum Bumi Intan Permai. Saat itu korban sedang bermain. Namun langsung didatangi rombongan siswi SMP itu untuk meminta uang pembayaran soflens. Tapi karena korban tak punya uang untuk melunasi hutang-hutangnya langsung dibully dengan cara keroyokan. Waw