PKK Sidoarjo Ajak Orangtua dan Karang Taruna Lindungi Anak Dari Kekerasan Fisik dan Seksual


PKK Sidoarjo Ajak Orangtua dan Karang Taruna Lindungi Anak Dari Kekerasan Fisik dan Seksual SOSIALISASI - Semakin maraknya kekerasan terhadap anak, khususnya yang terjadi di wilayah Sidoarjo mendorong TP PKK Kabupaten Sidoarjo menggelar Sosialisasi Keluarga Indonesia Lindungi Anak dari Kekerasan Seksual (Kilas), Senin (11/07/2022).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Semakin maraknya kekerasan terhadap anak, khususnya yang terjadi di wilayah Sidoarjo mendorong TP PKK Kabupaten Sidoarjo menggelar Sosialisasi Keluarga Indonesia Lindungi Anak dari Kekerasan Seksual (Kilas), Senin (11/07/2022).

Kegiatan ini diselenggarakan di dua tempat sekaligus. Pertama di Balai Desa Katerungan, Kecamatan Krian yang dihadiri 100 pengurus dan anggota TP PKK Kecamatan Krian, Wonoayu, Balongbendo, Sukodono, Tarik, Prambon, Tulangan, Krembung dan Kecamatan Porong serta pengurus dan anggota TP PKK Desa Katerungan.

Sedangkan di tempat kedua digelar di Desa Tawangsari, Kecamatan Taman yang dihadiri perwakilan TP PKK Kecamatan Waru, Gedangan, Sedati, Buduran, Sidoarjo, Candi, Tanggulangin dan Kecamatan Jabon serta pengurus dan anggota TP PKK Desa Tawangsari.

Ketua Bidang I TP PKK Kabupaten Sidoarjo, Ny Ary Andjar Surjadianto mengatakan kegiatan ini merupakan salah satu bentuk peran serta TP PKK Kabupaten Sidoarjo dalam membantu mencegah semakin maraknya kekerasan terhadap anak. Yakni dengan mengundang kader-kader PKK sebagai peserta. Sosialisasi ini menghadirkan narasumber Kepala UPTD PPA Prastiwi Trijanti.

"Terima kasih atas fasilitas yang diberikan untuk kelancaran kegiatan ini. Semoga yang disampaikan narasumber bisa memberi tambahan ilmu yang bermanfaat dan bisa disosialisasikan ke lingkungan sekitar. Langkah ini untuk mencegah kekerasan terhadap anak," ujarnya istri Plt Sekda Sidoarjo ini.

Sementara narasumber sekaligus Kepala UPTD PPA Prastiwi Trijanti menilai kegiatan ini diselenggarakan dalam waktu tepat. Alasannya, pada bulan ini menjelang peringatan Hari Anak Nasional (HAN). Hal ini bisa menjadi momen yang tepat untuk mengingat anak adalah hal istimewa yang harus mendapatkan perlindungan.

"Kekerasan pada anak banyak ditemui saat ini. Seperti kekerasan sexual (kekerasan seksual), physical abuse (kekerasan fisik), social abuse (kekerasan sosial) dan psycological abuse (kekerasan psikologis). Kami minta peran orang tua dan lingkungan agar bisa melindungi anak-anak dari macam-macam kekerasan ini. Dibutuhkan keterbukaan keluarga dan anak-anak yang mengalami kekerasan agar bisa melapor. Karena laporan sangat membantu mengatasi masalah ini," ungkapnya.

Selain itu, Prastiwi mengajak anggota TP PKK, Karang Taruna Desa dan Forum Anak menjadi pelopor dan pelapor. Sebagai pelopor untuk mengarahkan ke arah positif, seperti menyalurkan pada kegiatan-kegiatan yang lebih baik. Sedangkan sebagai pelapor jika ditemui adanya kekerasan pada anak di lingkungan sekitar.

"Makanya dalam sesi diskusi terlihat cukup antusias peserta sosialisasi dengan beberapa pertanyaan yang disampaikan. Seperti cara memberi edukasi seksual pada anak-anak dan cara menghadapi anak-anak yang agresif agar tidak sering menimbulkan masalah," jelasnya.

Sementara cara memberi edukasi pada anak-anak mulai sejak dini sesuai usia. Langkahnya yakni mulai mengenalkan gender pada anak usia dini dan berkembang sesuai usia.

"Termasuk dalam menghadapi anak-anak yang agresif bisa dilihat dari lingkungan keluarga serta penanganan melalui konseling," tandasnya. Hel/Waw