Pengunjung Taman Safari Prigen Dimanjakan Kelezatan Menu Manuk Londo


Pengunjung Taman Safari Prigen Dimanjakan Kelezatan Menu Manuk Londo MANUK - Menu unggulan Restoran Gading di Taman Safari Prigen (TSP), Kabupaten Pasuruan yang menyediakan beberapa variasi olahan Manuk Londo yang disesuaikan dengan selera masing-masing konsumen, Minggu (08/07/2018).

Pasuruan (republikjatim.com) - Jika pengunjung sudah mulai bosan dengan menu makanan ayam goreng atau bebek goreng, tidak ada salahnya mencicipi menu unggulan Restoran Gading di Taman Safari Prigen (TSP), Kabupaten Pasuruan. Di restoran ini menyediakan beberapa variasi olahan menu Manuk Londo yang disesuaikan dengan selera masing-masing konsumen.

Marketing Communication Manager TSP, Ashrully Setia mengatakan bagi pecinta kuliner, cita rasa dan olahan menu Manuk Londo (Malon) cenderung gurih. Selain itu, dagingnya lebih tebal ketika dinikmati. Menu ini disediakan mulai 1 Juli 2018 kemarin.

"Resto Gading menyediakan menu makanan spesial dari olahan Malon. Bagi pecinta rasa pedas, Malon Rica-Rica bisa dinikmati kelezatannya. Sedangkan bagi yang kurang suka dengan rasa pedas, bisa mencicipi Malon Bumbu Lengkuas," terangnya kepada republikjatim.com, Minggu (08/07/2018).

Selain itu, Manager Food and Beverage TSP, Agus Supriyono menambahkan rasa dari burung Malon ini lebih mirip dengan burung dara. Namun dagingnya lebih tebal. Bumbu yang disajikan cukup meresap hingga ke dalam daging Malon. Alasannya, karena cara memasaknya untuk Malon Rica-Rica dengan memilih bumbu rempah-rempah tradisional yang istimewa.

"Diantaranya seperti jahe, lengkuas, bawang putih, bawang merah, ketumbar dan lainnya. Kemudian dicampur dengan burung Malon," imbuhnya.

Sedangkan untuk harga satu porsi Malon Rica-Rica maupun Malon Bumbu Lengkuas dibanderol Rp 55.000. Namun jika pencinta kuliner ingin merasakan legitnya burung Malon, Restoran Gading juga menyediakan menu Malon Bakar.

"Mungkin masih banyak yang belum tahu apa itu Manuk Londo. Dalam Bahasa Jawa manuk berarti burung dan Londo kata orang Jawa dulu berarti Belanda. Namun disini bukan berarti burung orang Belanda, tapi Manuk Londo adalah sejenis unggas," ungkap Manager Edukasi TSP, Eko Windarto.

Sementara Manuk Londo (Malon) adalah sejenis unggas yang aslinya bernama French Quail. Namun nama ini susah dilafalkan lidah Indinesia. Sehingga disebut Manuk Londo untuk mempermudah penyebutannya.

"Perkembangbiakan malon dengan ayam maupun bebek hampir sama. Malon berkembang biak dengan cara bertelur. Malon bertelur setelah itu induk burung mengerami telur kurang lebih sampai 21 hari hingga anaknya menetas," pungkasnya. Waw