Penanggulangan Bencana, Kemensos RI Sebar Tagana ke Sidoarjo


Penanggulangan Bencana, Kemensos RI Sebar Tagana ke Sidoarjo SEBAR - Untuk menanggulangi bencana, Kemensos RI menyebar Tagana ke sejumlah wilayah rawan bencana dalam apel di Jabon, Rabu (28/03/2018).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI) menyebar sebanyak 114 anggota  Taruna Siaga Bencana (Tagana) Jawa Timur ke wilayah rawan banjir di Kabupaten Sidoarjo. Keberadaan mereka di lapangan Desa Dukuhsari, Kecamatan Jabon.

Selain menggelar apel bersama, ratusan relawan ini langsung disebar ke lima desa yakni Desa Kupang, Semambung, Tambak Kalisogo, Kedungpandan, dan Desa Kedungrejo. Mereka menggunakan peralatan sesuai standar dan mendirikan kampung siaga bencana yang disebar membersihkan saluran air yang dianggap memicu wilayah rawan banjir. Disamping itu memberikan bantuan ke warga Jabon yang dipusatkan di pendopo kantor Kecamatan Jabon, Rabu (28/03/2018).

Kelima desa yang berada di Kecamatan Jabon ini adalah desa langganan banjir kiriman dari wilayah Pasuruan. Kegiatan ini sebagai wujud antisipasi agar banjir dapat dicegah sejak dini dengan melakukan serangkain kegiatan itu. Diantaranya pembentukan kampung siaga bencana, go to school bagi korban banjir dan peduli terhadap warga lanjut usia khususnya warga menyandang disabilitas korban banjir.

Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial, Dinas Sosial Propinsi Jawa Timur, Restu Novi Widiyani mengatakan dalam rangka memperingati HUT Tagana ke 14 pihaknya mengupayakan beberapa rangkaian acara. Menurutnya, Tagana ini berasal dari 38 Kabupaten se-Jawa Timur. Perwakilan masing-masing didelegasikan tiga orang dan berkumpul sebanyak 150 orang bersama masyarakat akan merayakan ulang tahun Tagana.

"Sebelumnya kegiatan diawali penyuluhan, pembentukan, dan bersih-bersih lingkungan. Puncak acaranya, Kamis 29 Maret 2018 berbagai macam kegiatan juga akan menentukan pemenangnya dari lomba poster yang ditempelkan di lapangan Jabon. Kami juga melaunching mobil perlindungan smart yang nantinya dapat menambah kekuatan Tagana untuk melakukan aksi kemanusiaan," terangnya kepada republikjatim.com, Rabu (28/03/2018).

Sementara itu, kata Restu kegiatan ini dipusatkan di wilayah Jabon karena awal usulan dari Dinas Sosial tercatat wilayah Jabon adalah rawan bencana. Maka dari itu, ditetapkan di wilayah Jabon.

"Ini sudah dipetakan bersama Forkopimka Jabon melalui koordinasi karena setiap tahun Jabon langganan bencana khususnya bencana banjir," pungkasnya. K1/Waw