Pembangunan Jembatan Putus Antar Dua Desa di Ponorogo Baru Dianggarkan Tahun 2021


Pembangunan Jembatan Putus Antar Dua Desa di Ponorogo Baru Dianggarkan Tahun 2021 PUTUS - Perbaikan jembatan putus antar dua desa dua kecamatan di Ponorogo ini baru akan dianggarkan Tahun 2021 mendatang, Kamis (16/04/2020).

Ponorogo (republikjatim.com) - Pembangunan jembatan putus penghubung antar dua desa dan antar dua kecamatan di Ponorogo baru akan dianggarkan Tahun 2021 mendatang. Sejak putusnya jalan penghubung Desa Bedi Kulon, Kecamatan Bungkal dan Desa Mojopitu, Kecamatan Slahung ini warga harus memutar lebih jauh.

Padahal jika melintas di jembatan yang putus itu, hanya berjarak 20 meter. Putusnya jembatan ini terjadi Senin (23/03/2020) lalu. Jembatan putus disebabkan adanya tumpukan bambu yang menyangkut jembatan saat terjadi banjir besar itu.

"Jembatan ini ada di dua wilayah berbeda. Separo masuk Desa Bedi Kulon. Sisanya masuk Desa Mojopitu kec Slahung. Putusnya jembatan karena adanya 3 tumpukan bambu yang hanyut dan menyangkut di kolong jembatan hingga landasan jembatan hanyut dan putus," terang Kepala Desa Bedi Kulon, Lukmanul Hadi kepada republikjatim.com, Kamis (16/04/2020).

Karena jembatan itu akses utama antara dua desa dan antar dua kecamatan yang berbeda, pihaknya berharap jembatan itu untuk segera diperbaiki. Hal itu agar akses perekonomian dan akses warga kembali pulih.

"Jembatan itu memiliki lebar 3.5 meter dengan bentang panjang 20 meter. Karena hancurnya jembatan karena bencana maka kami laporkan ke Bupati Ponorogi agar segera diperbaiki," pintahnya.

Sementara secara terpisah Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pemkab Ponorogo, Jamus Kunto dikonfirmasi menegaskan jika putusnya jembatan Bedi Kulon baru bulan kemarin. Karena itu, belum masuk APBD Tahun 2020.

"Paling cepat dapat anggaran penanganan (perbaikan) masukan di Perubahan APBD (P-APBD) atau paling lambat Tahun APBD 2021," ungkapnya.

Sedangkan saat disinggung soal besaran anggaran untuk pembangunan jembatan itu, Jamus belum bisa memberikan jumlah besaran anggaran yang akan digunakan untuk pembangunan kembali jembatan yang rusak berat itu.

"Kami belum bisa memperkirakan besaran anggarannya. Karena belum kami survei lokasinya," pungkasnya. Mal/Waw