Pembajak Sawah di Siwalanpanji Buduran Temukan Mayat Bayi Laki-Laki Dibuang di Area Persawahan


Pembajak Sawah di Siwalanpanji Buduran Temukan Mayat Bayi Laki-Laki Dibuang di Area Persawahan EVAKUASI - Petani pembajak sawah menemukan bayi laki-laki dalam kondisi meninggal dunia di area persawahan JL Raya Pasar Desa Siwalanpanji, Kecamatan Buduran, Sidoarjo dievakuasi petugas, Senin (02/01/2023).

Sidoarjo (republikjatim.com) - Seorang petani pembajak sawah menemukan bayi yang sudah dalam kondisi meninggal dunia di area persawahan JL Raya Pasar Desa Siwalanpanji, Kecamatan Buduran, Sidoarjo, Senin (02/01/2023). Saat ditemukan, bayi berjenis kelamin laki-laki itu ditemukan dalam keadaan sudah tidak bernyawa.

Karena itu, usai mendapatkan laporan petugas kepolisian langsung mengevakuasi jenazah bayi yang diduga baru dilahirkan itu.

Salah seorang warga Desa Siwalanpanji, Sudarmi (63) mengatakan bayi itu ditemukan seorang pembajak sawah yang juga merupakan warga Siwalanpanji. Dirinya mengetahui bayi dan kemudian memanggil warga sekitar yang langsung ditindaklanjuti dengan melaporkan ke Kepala Desa (Kades) dan dilanjutkan ke pihak kepolisian dan RSUD Sidoarjo.

"Bayi berjenis kelamin laki-laki di dalam sebuah tas kain warna biru itu di area persawahan. Di lokasi juga ditemukan ari-ari yang masih menempel di perut sang bayi serta timba yang ada darahnya. Bayi ditemukan dalam keadaan sudah meninggal dunia," ujar Sudarmi kepada republikjatim.com, Senin (02/01/2023).

Seketika itu, bayi malang ini langsung dibawa ke kamar jenazah RSUD Sidoarjo untuk penanganan lebih lanjut. Berdasarkan keterangan beberapa saksi mengungkapkan bayi itu dilahirkan lebih dari 24 jam dan diduga dibuang pada malam hari. Hal itu terlihat dari kondisi sang bayi masih bersih dan masih menempel tali pusar sang bayi.

"Kemungkinan bayi yang dibuang itu karena tidak diinginkan kedua orangtua untuk dirawat," ungkap Sudarmi.

Sementara Kanit Reskrim Polsek Buduran, Iptu Nanang Mulyono menegaskan pihaknya akan melakukan pendataan dan berkerjasama dengan bidan desa dan masyarakat utuk mengetahui warga siapa saja yang dalam kondisi hamil tua atau baru melahirkan. Kasus penemuan bayi itu, bakal terus ditindaklanjuti. Karena orangtua bayi itu harus diketahui motif pembuangan bayi malang itu.

"Tim penyidik (kepolisian) sudah berkoordinasi dengan pihak desa, bidan desa, puskesmas, dukun bayi, hingga rumah sakit Sidoarjo untuk mencari orang tua dari bayi itu. Selain itu, petugas mencatat saksi dan memeriksa keterangannya serta mengamankan barang bukti di TKP," tandasnya. Zak/Waw